PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH LATAR BELAKANG
PENDIDIKAN AGAMA ORANGTUA TERHADAP PERILAKU KEBERAGAMAAN ANAK DAN PERILAKU
SOSIAL
Studi kasus Siswa kelas
IIIa MTs Al Uswah Bergas Kabupaten Semarang tahun 2013
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Penelitian yang kami lakukan ini berisi sebuah
usaha untuk mengetahui seberapa besar peranan orangtua dalam membentuk
kepribadian anak, terutama dalam hal
yang berkaitan dengan perilaku sosialnya. Peranan orangtua menjadi sorotan
tersendiri, mengingat orangtualah yang secara dominan bergumul dengan kehidupan
anak setiap harinya.
Maka untuk memberikan pola penedidkan yang baik
kepada anak terutama yang berkaitan pola perilaku keberagamaan dan perilaku
sosialnya, orangtua haruslah mempunya sumber pengalaman belajar yang juga
mengacu pada pedidikan agama yang efektif sesuai apa yang menjadi tujuan
bersama anatara lembaga pendidikan terkait dengan visi orangtua.
Di sisnilah bekal pendidikan dan pengalaman
belajar orangtua dulunya sangat dibutuhkan, karena proses pendidikan terlebih
akhlak, perilaku dan karakter anak membutuhkan pola asuh yang benar dari dalam
keluarga. Dengan bekal pendidikan agama orangtua inilah, diharapkan orangtua
bisa memberikan bekal bagi anak sekaligus contoh teladan yang patut untuk
dijadikan panutan. Walaupun pengalaman orangtua tidak bisa mnejamin secara
keseluruhan atas keberhasilan proses pendidikan itu sendiri.karena Setelah
orangtua memilki basik yangs sesuai kemungkinan orangtua untuk berperilaku
‘baik’ masih bisa dimungkinkan.
Dalam hal membentuk perilaku sosial anak
seharusnya orangtua bisa mengarahkannya dengan bijak. Selain orangtualah yang
lebih memahami karakter dan kepribadian anaknya, ia juga yang menjadi ‘sosok
model’ yang sedikit banyak akan ditiru oleh anak dalam bersikap dan
berperilaku. Menurut teori interaksionisme, perkembangan jiwa atau perilaku
anak banyak ditentukan oleh adanya dialektika dengan lingkungan (termasuk
lingkungan keluarga; pen.). pengaruh ini bisa datang dari penanaman lewat
pendidikan yang biasa disebut tranmisi sosial (abu ahmadi dan munawar sholih :
2005)
Dalam psikologi perkembangan buah karya Prof
Syamsu Yusuf menyatakan bahwa model atau cara belajar anak periode emas (0-12
tahun) adalah dengan mengimitasi perilaku orang dewasa di sekitarnya (yakni
orangtuanya atau orang-orang yang secara intens ada dalam kesehariannya). Oleh
karena itu, orangtua menjadi kunci atas pembentukan perilaku dan kepribadian
anak selanjutnya. Dengan demikian, orangtua haruslah peka terhadap kondisi ini
sehingga akan berhati-hati dalam bersikap terutama di hadapan anak-anaknya.
(Syamsu Yusuf: 2001). Lingkungan (keluarga: pen) merupakan faktor penting
disamping hereditas yang menentukan perkembangan individu. Lingkungan di sini
meliputi fisik, psikis, sosial dan religius.[1]
Dalam permasalahan ini, sudah jamak kita ketahui
bersama bahwa orang-orang ‘sosial’ hidup di tengah kehidupan keluarganya yang
kondusif dengan latar belakang orangtua yang cukup baik. Walaupun mungkin
secara pendidikan formal terkadang kurang begitu terpandang. Begitu juga
sebaliknya, orang yang memilki sifat sosial yang ‘kurang positif’ dibesarkan di
lingkungan keluarga yang kurang lebih sama dengan keadaan kondisi dia sekarang.
Oleh karena melihat kenyataan sosial ini, maka
penulis melihat pentingnya permasalah ini diangkat menjadi fokus penelitian
supaya kita mengetahuinya dengan secara empiris seberapa besar pengaruh/ hubungan
kausalitas antara ketiganya. Dengan diketahuinya itu, diharapkan hasil riset
ini dapat dilanjutkan dan menjadi pertimbangan bagi kalangan orangtua agar
lebih memperhatikan perkembangan perilaku anaknya dengan menjadikan dirinya
sebagai ‘yang baik bagi anak-anaknya’.
Selain sebagai ‘monitoring’ bagi pola pendidikan
karakter anak, diharapkan dapat kita ketahui bersama faktor-faktor keberhasilan
pendidikan anak-anak kita. Dengan begitu para orangtua ataupun siapa saja yang
membutuhkan literatur-literatur mengenai pola pendidikan karakter anak, akan
sedikit bisa terbantu dengan berusaha menerapkan teori-teori yang ada di
dalamnya.
Selain manfaat-manfaat yang dapat dipergunakan
oleh para orangtua yang menghendaki anak-anaknya nanti ‘berperilaku baik’
setelah mengenyam pendidikan karakter dari orangtua, kami juga berharap para
orangtua bisa berpartisipasi aktif dalam proses pendidikan anak-anak mereka
tidak hanaya ‘pasrah bongkoan’ kepada sekolah dan menyerahkan tanggungjawab
atas terbentuknya perilaku anak sesuai apa yang diharapkan. Dengan ini orangtua
bisa menyadari bahwa untuk menacapai keberhasilan proses pendidikan karakter di
sekolah, ia tidak hanya pasif dan mengkritisi saja, akan tetapi secara
bersama-sama mencari solusi untuk generasi ke depan nantinya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana latar belakang pendiidkan agama
orangtua?
2.
Bagaimana perilaku keberagamaan anak?
3.
Bagaimana perilaku sosial anak?
4.
Adakah pengaruh latar belakang pendidikan
agama orangtua terhadap perilaku keberagamaan anak?
5.
Adakah pengaruh latar belakang pendidikan
agama orangtua terhadap perilaku sosial anak?
C.
TUJUAN PENELITIAN
1.
Untuk mengetahui Bagaimana latar belakang
pendidikan agama orangtua
2.
Untuk mengetahui Bagaimana perilaku
keberagamaan anak
3.
Untuk mengetahui Bagaimana perilaku
sosial anak
4.
Untuk mengetahui Adakah pengaruh latar
belakang pendidikan agama orangtua terhadap perilaku keberagamaan anak
5.
Untuk mengetahui Adakah pengaruh latar
belakang pendidikan agama orangtua terhadap perilaku sosial anak
D.
HIPOTESIS
Hipotesis penelitian adalah jawan
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis yang dianggap paling
mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.[2]
Dari gambaran di atas dapat diajukan
hipothesis sebagai berikut :
1.
Latar belakang pendidikan agama orantua
dalam kategori baik(tinggi)
2.
Perilaku keberagamaan orangtua dalam
kategori tinggi
3.
Perilaku sosial anak dalam kategori
tinggi
4.
Terdapat pengaruh yang signifikan latar
belakang pendidikan agama orantua terhadap peilaku keberagamaan anak
5.
Terdapat pengaruh yang signifikan latar
belakang pendidikan orangtua terhadap penbentukan perilaku sosial anak
E.
MANFAAT PENELITIAN
1.
Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat
memperkaya kazanah kajian keilmuan dalam pendidikan khsusnya yang berkaitan
dengan signifikansi pengaruh latar belakang orangtua terhadap misi atau tujuan
yang hendak dicapai.
2.
Manfaat praktis
a.
Manfaat penelitian ini bagi orangtua
Supaya
orangtua secara sadar dan suka rela mau untuk terlibat secara aktif dan
menyesuaikan diri dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh
sekolah. Dan bagi mereka yang memilki latar belakang tidak sesuai atau bertolak
belakang dengan tujuan pembelajaran, maka diharapkan si orangtua mau mengikuti
program pembimbingan oleh sekolah yang ditujukan kepada para orangtua supaya
selaras dalam visi dan misi sekolah. Dengan demikian, tujuan pembelajaran
seperti diharapkan akan lebih mudah tercapai secara maksimal.
b.
Manfaat penelitian ini bagi sekolah yang
bersangkutan adalah agar sekolah dalam pelaksanaan pembelajarannya dapat secara
aktif melibatkan orangtua masing-masing sesuai dengan tujuan pembelajaran
khususnya bagi para orangtua yang memilki latar belakang yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran itu sendiri, dan bisa menerapkan kebijakan lain apabila
orangtua siswa tidak memilki latar belakang yang sama sesuai tujuan. Maka
sekolah dapat mengambil tindakan berupa pembekalan secara itens terhadap
orangtua siswa yang besangkutan.
F.
DEVINISI OPERASIONAL
1.
Latar Belakang Pendidikan Agama Orangtua
Menurut
Drs. Ahmad D. Marimba, Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani, rohani
berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam.[3]
Sedangkan
indikatornya adalah sebagai berikut :
-
Pamahaman orangtua tentang masalah
keagamaan
-
Rajin mengikuti pengajian
keagamaan(majelis ta’lim)
-
Pernah beberapa tahun mengenyam
pendidikan pesantren
-
Belajar di sekolah berlatar belakang
Islam
-
Belajar agama islam di sekolah umum
-
Belajar di madrasah diniyyah
2.
Perilaku Keberagamaan Anak
erilaku
keberagamaan berasal dari dua kata yaitu perilaku dan keberagamaan. Perilaku
secara bahasa (menurut KBBI) adalah tanggapan atau reaksi individu
yang terwujud dari gerak (sikap) tidak saja badan atau ucapan.[4] Sedangkan
menurut Hasan Langgulung dalam beberapa pemikiran tentang pendidikan
islam mengartikan perilaku sebesar gerak motorik yang termanivestasi dalam
segala bentuk aktivitas yang diamati. Jadi perilaku merupakan perbuatan dari
manusia yang merupakan cerminan dari kepribadian.
Keberagamaan berasal dari kata agama
yang diartikan sebagai sekkumpulan perturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang
yang mempunyai akal untuk mengikuti perturan tersebut sesuai dengan kehendak
dan pilihannya sendiri, guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.[5] Sedangkan
keberagamaan itu sendiri merupakan respons manusia terhadap wahyu Tuhan,[6] yang
diwujudkan dalam bentuk perbuatan, penghayatan, dan pemikiran.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku keberagamaan adalah aktifitas atau
aspek perilaku yang didasarkan pada nilai-nilai agama.
Adapun indikator perilaku
keberagamaan adalah sebagai berikut :
-
Anak secara teratur malaksanakan ibadah
Shalat lima waktu
-
Melaksanakan ibadah puasa pada bulan suci
ramadhan
-
Mengaji Al-Qur’an setiap hari
-
Membayar zakat pada akhir bulan ramadhan
-
Melakukan dzikir setelah shalat secara
kontinum
-
Rajin berinfaq setiap pekannya
-
Melaksanakan shalat jum’at
3.
Perilaku Sosial anak
Sebagai
makhluk sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayatnya
senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dengan kata lain melakukan
relasi interpersonal. Dalam relasi interpersonal itu ditandai dengan berbagai
aktivitas tertentu, baik aktivitas yang dihasilkan berdasarkan naluriah semata
atau justru melalui proses pembelajaran tertentu. Berbagai aktivitas individu
dalam relasi interpersonal ini biasa disebut perilaku sosial.
Krech et. al. (1962:104-106) mengungkapkan
bahwa untuk memahami perilaku sosial individu, dapat dilihat dari
kecenderungan-kecenderungan ciri-ciri respon interpersonalnya, yang terdiri
dari : (1) Kecenderungan Peranan (Role Disposition); yaitu kecenderungan
yang mengacu kepada tugas, kewajiban dan posisi yang dimiliki seorang individu,
(2) Kecenderungan Sosiometrik (SociometricDisposition); yaitu
kecenderungan yang bertautan dengan kesukaan, kepercayaan terhadap individu
lain, dan (3) Ekspressi (Expression Disposition), yaitu kecenderungan
yang bertautan dengan ekpresi diri dengan menampilkan kebiasaaan-kebiasaan khas
(particularfashion).
Perilaku
sosial berkembang melalui interaksi dengan lingkungan. Lingkungan akan
turut
membentuk perilaku seseorang. Lewin mengemukakan formulasi mengenai perilaku dengan
bentuk B=F (E - O) dengan pengertian B = behavior, F = function, E =
environment, dan O = organism, formulasi tersebut mengandung pengertian bahwa
perilaku (behavior) merupakan fungsi atau bergantung kepada lingkungan
(environment) dan individu (organism) yang saling berinteraksi.
Berdasarkan
deskripsi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial anak sangat
dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi atau memberikan peluang terhadap
perkembangan anak secara positif, maka anak akan dapat mencapai perkembangan sosial
secara matang. Namun sebaliknya apabila lingkungan sosial itu kurang kondusif,
seperti perlakuan yang kasar dari orang tua, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat yang tidak baik, maka perilaku sosial anak cenderung menampilkan
perilaku yang menyimpang.
Adapun indikator
seseorang berperilaku sosial baik adalah sebagai berikut :
-
Suka menolong sesama
-
Membantu orangtua dalam pekerjaan rumah
-
Memberikan bantuan materi kepada
teman/orang lain yang kekurangan
-
Bersikap empati dan toleransi
-
Suka menyapa
G.
METODE PENELITIAN
a.
Pendekatan dan jenis penelitian
Jenis
pendekatan penelitina yang kami gunakan ini menggunakan pendekatan kuantitif,
dengan jenis penelitian kuantitatif kausalitas. Yakni sebuah pendekatan dengan menggunakan
hitungan statistik untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel X terhadap
Variabel Y.
Pendekatan
ini kita pilih karena dalam rangka mendapatkan data yang valid sekaligus objektif
dengan meminimalisir subjektifitas peneliti sendiri. Dengan demikian hasil dari
sebuah penelitian bisa sesuai dengan yang kita harapkan dan dapat menggambarkan
keadaan yang sesungguhnya terjadi di lapangan.
Kerangka
berfikir ;
Variabel Judul
|
Variabel
|
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN AGAMA ORANGTUA
|
X
|
PERILAKU KEBERAGAMAAN
ANAK
|
Y1
|
PERILAKU SOSIAL ANAK
|
Y2
|
Pertimbangan lain mengapa kita menggunakan
pendekatan ini adalah selain untuk mendukung objektifitas penelitian,
penedekatan ini juga lebih bisa dibaca dan ditafsirkan oleh pengguna nantinya,
berbeda dengan kualitatif dan membutuhkan pemahaman dan interpretasi yang lebih
jauh sehingga dimungkinkan akan terjadi perbedaan antara hasil penelitian
dengan dengan pengguna.
Selain itu dalam perjalanan penelitiannya
lebih terstruktur, baik dalam penyususnan, perencanaan, scheduling dan
pelaksanaan penelitian sehingga tidak membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
penggalian datanya.
b.
Tempat dan waktu penelitian
Penelitian
ini kami lakukan di MTs Al-Uswah Bergas kabupaten Semarang tahun 2013.
Time
Table penelitian
no
|
Kegiatan
|
Bulan Januari
|
Bulan Februari
|
Bulan maret
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
penyususnan proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
pengumpulan Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pengkodingan dan data
entry
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Analisis Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
penyususnan laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
seminar Penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c.
Populasi dan sampel
Populasi
subjek penelitian yang kita tuju adalah sebuah siswa sekolah MTs Al-Uswah
Bergas dengan uraian Sebagai berikut :
1.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa
kelas III MTs Al-Uswah Bergas tahun 2013 yang berjumlah 312 orang.
2.
Sampel penelitian ini menggunakan teknik
simple random sampling dengan jumlah sampel keseluruhan sebanyak175[7]
dengan rincian sebagai berikut :
daftar
sebaran sampel kelas III MTs Al Uswah Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2013
Rombel Kelas
|
jumlah sampel
|
A
|
25
|
B
|
25
|
C
|
25
|
D
|
25
|
E
|
25
|
F
|
25
|
G
|
25
|
d.
Instrumen peneletian (alat yang dipakai
untuk pengmpulan data)
Instrumen
penelitian merupakan suatu perangkat penelitian yang akan kami gunakan dalam
proses penggalain data dan pengolahan data penelitian. adapun instrumen
penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah :
tingkat pendidikan orangtua formal dan nonformal
|
|||||||||||||||
no
|
nama siswa
|
pendidikan formal OT
|
pendidikan formal
berbasis agama OT
|
pendidikan non formal
OT
|
|||||||||||
SD
|
SMP
|
SMA
|
S1
|
S2
|
MI
|
MTs
|
MA
|
S1
|
S2
|
pesantren
|
madin
|
maj. ta'lim
|
lain-lain
|
||
1
|
A
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
b
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
c
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
d
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
e
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1.
Angket
v
Setiap siswa mengisi dua formulir, untuk
kategori ibu dan ayah dibedakan
2.
Observasi
v
Pedoman observasi keberagamaan bulan
januari (sholat)
Siswa kelas III MTs Al-Uswah Bergas kabupaten
Smarang Tahun 2013
TANGGAL
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
dan
seterusnya
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
31
|
JML
|
||||||
SHOLAT
|
|
|||||||||||||||||||||||
SUBUH
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
DHUHUR
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ASHAR
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
MAGHRIB
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ISYA'
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
TTD Observer
|
PENELITI
|
* Observasi
bisa dilakukan oleh orang terdekat di sekitar siswa bersangkutan
v
Pedoman observasi keberagamaan (puasa
Ramadhan)
Siswa kelas III MTs Al-Uswah Bergas kabupaten
Smarang Tahun 2013
TANGGAL
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
dan
seterusnya
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
31
|
JML
|
||||||
Ibadah
|
|
|||||||||||||||||||||||
Puasa
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
baca quran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Infak
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
sholat jumat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
TTD Obeserver
|
PENELITI
|
v
Pedoman observasi sikap sosial anak
Siswa MTs Al-Uswah Bergas Kabupaten Semarang
Tahun 2013
TANGGAL
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
dan
seterusnya
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
31
|
JML
|
||||||
Amal
|
|
|||||||||||||||||||||||
membantu OT
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
membantu sesama
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
kerja sosial
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sedekah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
TTD Obeserver
|
PENELITI
|
3.
pedoman dokumentasi
e.
Teknik pengumpulan data
Metode pengumpulan
datanya menggunakan tiga model ;,9ijm
1.
Angket
2.
Observasi
3.
Pedoman dokumentasi
f.
Metode analisis data
Secara
umum analis dalam penelitian berupaya mengungkap berbagai informasi di balik
data yang telah kita peroleh dalam penggalian data yang telah kita lakukan[8].
Menurut cartwright sebagimana dinukil oleh nanang martono dalam bukunya metode
penilitian kuantitatif, analisis isi merupakan metode penggambaran secara
objektif, sistematis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatifdari
setiap perilaku simbolis(nanang martono: 2011).
Metode analisis data
menggunakan statistik inferensial parametrik. statistik inferensial adalah jenis statistik yang menganalisis
data sampel, dan membuat generalisasi (diberlakukan secara umum) pada populasi.
Statistik parametrik mensyaratkan terpenuhinya banyak asumsi, yaitu asumsi
tentang kenormalan data, homogenitas data, dan datanya berupa interval atau
rasio.[9]
H.
SISTEMATIKA PENULISAN
a.
Pendahuluan
i.
Judul Penelitian
ii.
Latar Belakang Masalah
iii.
Rumusan Masalah
iv.
Tujuan Penelitian
v.
Hipotesis
vi.
Manfaat Penelitian
vii.
Devinisi Operasional
viii.
Metode Pengumpulan Data
ix.
Metode Analisis Data
x.
Sistematika Penulisan
b.
Hasil penelitian
c.
Kesimpulan
d.
Daftar pustaka
e.
Saran-saran
I.
Daftar Pustaka
Ahmadi, abu dan munawar sholeh, psikologi
perkembangan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2005
Margono, S.
Drs., Metodologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta, cet.01
Press.cet 9, 2001 Martono, Nanang, Metode Penelitian Kuantitatif,
Rajawali Press, Jakarta, 2011
Moh. Dzofir, dkk, Daros
Ilmu Tauhid Amali, STAIN KUDUS, Kudus, 2004
W.J.S Poerwadarmanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta, 1985.
the
road less traveled psikologi baru penegembangan diri, meretas jalan baru
pertumbuhan spiritualitas, M. Scottpect, MD. Terj yuke haris setyowati. Baca
baca buku buku baik. Yogyakarta, 2007
yusuf,
syamsu LN, Dr. M.Pd, psikologi perkembangan anak dan remaja, PT Remaja
Rosda Karya, Bandung, 2001
http://www.buatskripsi.com/2011/03/statistik-parametrik-deskriptif.html
http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02
http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02
[1] yusuf, syamsu LN, Dr. M.Pd, psikologi
perkembangan anak dan remaja, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001
[7] Berpedoman pada tabel
populasi dan sample
[9] http://www.buatskripsi.com/2011/03/statistik-parametrik-deskriptif.html,
diunduh pada senin, 4 Februari 2013, 10.13 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar