Dimanapun, anak usia TK itu selalu
aktif, suka bicara ini, itu, lari sana, lari sini, loncat sana, loncat
sini. Sebentar tertawa terbahak, sebentar lagi menangis, mencoba ini,
mencoba itu. Itu karena stage mereka masih maqon iqro', belajar membaca
teks. Belum sampe ke "maqam" membaca realiatas, apalagi mengkorelasikan
ataupun mengkomparasikannya. Belun sampe ke maqom syari'at, apalagi
hakikat ataupun ma'rifat. Belum sampe. Jadi, jika ada orang yg mengikuti
tingkah polahnya, ya semacam itulah dia, bahkan mungkin di bawahnya,
PAUD. Apa itu salah?, engga salah, sama sekali engga salah. Karena
begitulah tahapan2 dalam mencapai sebuah kematangan. Baik kematangan
dalam belajar maupun dalam kematangan dalam bersikap.
Dalam beragamapun juga demikian, ada yang maqamnya PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Semua ada maqomatnya. Apa itu juga salah?, tidak ada yang salah, sekali lagi, tidak ada yang salah broe. Ya seperti itu jugalah dalam setiap tingkatan ada penghuninya. Ada yg cepet menyelesaikan tiap tahapan. Kalo sekarang kita sebut akselerasi, ada yg sedang2, ada yang cepet banget. Baru usia kepala dua atau tiga telah mencapai maqom hakikat atau ma'rifat.
Agama itu konstan, tetap. Tuhan tdk pernah berubah, Nabi demikian, kitab suci juga demikian, kiblat dan ajaranpun juga sama. lalu apa yang beda?, apa yang berubah?. Pemeluknya itulah yang berubah. Ada yg lambat, sedang, dan cepat matang dalam beragama. Mereka ber-progres, dengan kecepatan dan percepatan masing-masing.
Jadi, jika ada orang yang mengikuti orang yang beragama di masing-masing tingkatan, ya bisa jadi di situ juga tingkatannya, atau beberapa strip di bawahnya.
Maka, pandai2lah mencari siapa yang akan ddiikuti, atau dijadikan guru. Bukan untuk menilai dan men-judge, tapi agar kita tepat memilih dan berprogres lebih cepat dan tepat.
Dalam beragamapun juga demikian, ada yang maqamnya PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Semua ada maqomatnya. Apa itu juga salah?, tidak ada yang salah, sekali lagi, tidak ada yang salah broe. Ya seperti itu jugalah dalam setiap tingkatan ada penghuninya. Ada yg cepet menyelesaikan tiap tahapan. Kalo sekarang kita sebut akselerasi, ada yg sedang2, ada yang cepet banget. Baru usia kepala dua atau tiga telah mencapai maqom hakikat atau ma'rifat.
Agama itu konstan, tetap. Tuhan tdk pernah berubah, Nabi demikian, kitab suci juga demikian, kiblat dan ajaranpun juga sama. lalu apa yang beda?, apa yang berubah?. Pemeluknya itulah yang berubah. Ada yg lambat, sedang, dan cepat matang dalam beragama. Mereka ber-progres, dengan kecepatan dan percepatan masing-masing.
Jadi, jika ada orang yang mengikuti orang yang beragama di masing-masing tingkatan, ya bisa jadi di situ juga tingkatannya, atau beberapa strip di bawahnya.
Maka, pandai2lah mencari siapa yang akan ddiikuti, atau dijadikan guru. Bukan untuk menilai dan men-judge, tapi agar kita tepat memilih dan berprogres lebih cepat dan tepat.