PEMBAHASAN
A.
Definisi
Psikologi Pendidikan
1. Pengertian Psikologi
Psikologi pendidikan
merupakan cabang dari psikologi. Psikologi secara harfiah (Syah, 1997 / hal. 7)
berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu : psyche dan
logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu
jiwa.
William James (Syah,
1997/ hal. 8) menganggap psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang kehidupan
mental
John B. Watson (Syah,
1997 / hal.8) mengubah definisi psikologi menurut James menjadi ilmu
pengetahuan tentang tingkah laku (behaviour) organisme.
Poerbakawatja dan
Harahap (Syah, 1997 / hal.8) membatasi psiklogi sebagai “cabang ilmu
pengetahuan yang mengadakan penyelidikan aas gejala-gejala dan
kegiatan-kegiatan jiwa”. Dimana gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa
tersebut meliputi respon organisme dan hubungannya dengan lingkungannya.
2. Pengertian Pendidikan
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Syah, 1997 / hal.10) Pendidikan berasal dari kata “didik”,
yang mendapat awal me sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan
memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Tardif (Syah, 1997 /
hal. 10) secara luas, pendidikan adalah proses dengan metode-metode tertentu
sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang
sesuai dengan kebutuhan. Secara luas dan representatif, pendidikan ialah
.....the total process of developing human abilities and behaviors, drawing on
almost all life’s experience (seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan
dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh
pengalaman kehidupan).
Menurut Dictionary of
Psychology (Syah, 1997 / hal. 11) Pendidikan diartikan sebagai ..... the
institutional procedures which are employed in accomplishing the development of
knowledge, habits, attitudes etc. Usually the term is applied to formal
institution. Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan
(seperti sekolah, madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan
individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya.
3. Pengertian
Psikologi Pendidikan
a) Menurut
Lester D. Crow & Alice Crow:
“Educational
psycology can be regarded as an applied science, in that it seeks to explain
according to scientifically determined principle and facts concerning human
behavior.” (Lester D. Crow & Alice Crow, 1958, 7)
b) Menurut
Sumadi Suryabrata:
“Psikologi
pendidikan diartikan sebagai pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam
proses pendidikan.” (Drs. Suryabrata, 1984, hal.2)
c) Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal.
12)
Psikologi pendidikan
adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan
masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar
dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan
kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan
kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan
interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan
Barlow (Syah, 1997 / hal. 12) Psikologi
pendidikan adalah ...... a body of knowledge grounded in psychological research
which provides a repertoire of resource to aid you in functioning more
effectively in teaching learning process.
Psikologi pendidikan adalah sebuah
pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian
sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam
proses belajar mengajar secara efektif.
Dengan demikian,
psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi yang
secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan
dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori
psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah
tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.
B.
Ruang
Lingkup Psikologi Pendidikan
Karena
psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan perhatiannya pada penemuan
dan apllikasi prinsip-prinsip dan tekhnik –tekhnik psikologi ke dalam
pendidikan maka ruang lingkup psikologi pendidikan meiputi topik-topik psikologi
yang erat hubungannya dengan pendidikan.
Crow &
Crow (Rachmat dkk,2006:3) secara ekspilist mengemukakan psikologi pendidikan
sebagai ilmu terapan berusaha untuk menerangkan masalah belajar menurut
prinsip-prinsip dan fakta –fakta mengenai tingkah laku manusia yang telah
ditentukan secara ilmiah. Sejalan dengan pendapat itu Crow & crow
mengemukakan bahwa data yang dicoba didapatkan oleh psikologi pendidikan ,
antara lain:
- Sejauh mana
Faktor-faktor pembawaan dan lingkungan yang berpengaruh terhadap belajar
- Sifat- sifat dari
proses belajar
- Hubungan antara
tingkat kematangan dengan dengan kesiapan belajar
- Signifikansi
pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan
keterbatasan belajar
- Perubahan-perubahan
jiwa yang terjadi selama dalam belajar
- Hubungan antara
prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar
- Tekhnik-tekhnik yang
efektif bagi penilaian kemauan belajar
- Pengaruh/akibat
relative dari pendidikan formal disbanding dengan pengalaman – pengalaman
belajar yang incidental dan informal terhadap suatu individu
- Nilai/mamfaat
sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil
sekolah
- Akibat /pengaruh
psikologis yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap
siswa.
Soemanto
(2006:9) dalam pengamatannya tentang buku psikologi pendidikan, menyatakan
bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan adalah:
- Pengetahuan tentang
psikologi pendidikan
- Pentingnya psikologi
pendidikan
- Hereditas
- Lingkungan fisiologis
- Pertumbuhan dan
perkembangan
- Sifat dan hakikat
kejiwaan manusia
- Proses-proses tingkah
laku
- Hakikat dan ruang
lingkup belajar
- Factor-faktor yang
mempengaruhi belajar
- Prinsip-prinsip dan
teori-teori belajar
- Tekhnik-tekhnik
pengukuran dan evaluasi
- Statistik dasar
- Kesehatan mental
- Pendidikan watak
- Apabila psikologi pendidikan
dalam metodologi pengajaran modern
Namun
menurut Sumadi Suryobroto (1987) Ruang Lingkup psikologi pendidikan meliputi :
•
Pengetahuan tentang psikologi pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan
mempelajari dan sejarah munculnya psikologi pendidikan
•
Pembawaaan
•
Lingkungan fisik dan psikologis
•
Perkembangan siswa
•
Proses – proses tingkah laku
•
Hakekat dan ruang lingkup belajar
•
Faktor yang mempengaruhi belajar
•
Hukum dan teori belajar
•
Pengukuran pendidikan
•
Aspek praktis pengukuran pendidikan
•
Transfer belajar
•
Ilmu statistik dasar
•
Kesehatan mental
•
Pendidikan membentuk watak / kepribadian
•
Kurikulum pendidikan sekolah dasar
•
Kurikulum pendidikan sekolah menengah
Psikologi dilihat dari segi
objeknya, psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu : (
dalam walgito , 2003:23)
a. Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia
Psikologi yang diteliti dan
dipelajari dalam psikologi disini adalah tentang perilaku sesorang atau
perilaku manusia.
b. Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan atau
yang disebut dengan psikologi hewan.
Psikologi ini meneliti dan
mempelajari perilaku hewan dan dari hasil penelitian tersebut dapat berguna
untuk mengerti tentang keadaan manusia.Dengan demikian, maka dalam psikologi
itu fokusnya adalah manusia. Banyak penelitian yang dilakukan pada hewan, yang
akan hasilnya kemudian diarahkan pada manusia.
Psikologi umum adalah psikologi
meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan psikis manusia yang tercemin dalam
perilaku pada umumnya, yang dewasa, yang normal dan yang berkultur.
Psikologis khusus adalah psikologi
yang meneliti dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas psikis
manusia. Psikologi khusus dibagi menjadi :
1. Psikologi perkembangan
Yaitu psikologi yang membicarakan
perkembangan psikis manusia dari masa bayi (dari lahir) sampai remaja.
2. Psikologi anak
Yaitu psikologi yang membicarakan
perkembangan psikis manusia dari masa bayi (dari lahir) sampai berumur 12
tahun.
3. Psikologi Sosial
Yaitu psikologi yang khusus
membicarakan tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan situasi (kontek
) sosial. Contoh : Massa.
4. Psikologi Pendidikan
Yaitu psikologi yang khusus
menguraikan kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan atau
psikologi yang memahami manusia dalam pendidikan.
5. Psikologi Kepribadian
Yaitu psikologi yang khusus
menguraikan tentang pribadi manusia atau psikolgi yang berbicara tentang
bagaimana perkembangan kepribadian seseorang.
6. Psikologi kriminal
Yaitu psikologi yang khusus
berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas
7. Psikologi perusahaan
Yaitu psikologi yang berhubungan
dengan soal perusahaan.
8. Psikologi Industri
Yaitu psikologi yang berhubungan
dengan soal industri.
C.
Metode-Metode Psikologi
Pendidikan
Metode
merupakan cara yang digunakan atau jalan yang ditempuh menuju ketujuan
tertentu. Maka metode psikologi pendidikan adalah cara yang digunakan atau
jalan yang ditempuh untuk sampai pada tujuan psikologi pendidikan, yaitu
mendapatkan asas-asas, pokok-pokok, atau prinsip-prinsip tentang tingkah laku
anak didik dalam situasi pendidikan dan yang dapat membantu pendidikan. Dalam
hal-hal tertentu dan dalam batas-batas tertentu, metode ini juga dapat
dipergunakan oleh para pendidik atau para guru dalam memahami dan memecahkan
problem-problem pendidikan.
Pada
dasarnya metode itu meliputi usaha pengumpulan data, pengolahan dana
penyimpulannya. Berikut ini dibahas beberapa metode yang lazim dipergunakan
dalam psikologi pendidikan, dengan titik berat pada metode pengumpulan data.
a.
Metode Observasi
Metode
observasi adalah metode yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap tingkah laku anak didik dalam situasi yang wajar, dilaksanakan dengan
berencana, kontinyu dan sistematik, serta diikuti dengan upaya mencatat atau
merekam secara lengkap. Dengan sifat wajar, berarti bahwa anak didik itu dalam
keadaan tidak dibuat-buat dan tidak mengetahui anak didik itu sedang di
observasi. Berencana berarti bahwa sebelum observasi dilaksanakan harus ada
persiapan yang matang tentang aspek-aspek tingkah laku yang akan di observasi.
Dengan kontinyu berarti bahwa dalam melaksanakan observasi harus bersambungan
antara periode yang satu dengan periode yang lain. Dengan sistematik berarti
bahwa aspek-aspek yang di observasi itu harus tersusun secar teratur, sehingga
tidak sekedar tumpukan catatan tentang tingkah laku. Dengan upaya mencatat atau
merekam tentu dengan mudah kita fahami karena jika hanya mengamati tanpa
mencatat atau merekam, maka hasilnya mudah dilupakan. Dewasa ini dengan
kemajuan teknologi, observasi itu semakin maju.
b.
Metode Experimen dan Tes
Dengan
metode experiment dengan sengaja diciptakan situasi buatan. Dalam pendidikan,
dan pada situasi itu ditempatkan subjek penelitian tertentu. Kepada subjek di
sampaikan perangsang=perangsang tentu untuk mendapatkan reaksi atau response
tertentu. Kemudian response itu di analisis untuk mendapatkan kesimpulan
tertentu. Pada lazimnya digunakan dua kemlompok subjek, yaitu kelompok experien
dan kelompok control. Mirip metode experiment adalah metode tes. Metode test
dilakukan dengan memberikan tugas yang dilakukan oleh subjek, baik tugas
tertulis maupun tugas lisan. Perbedaannya dengan experiment,
Perbedaan metode experiment
dengan metode test
Metode experiment
|
Metode test
|
Experiment akan memperoleh
prinsip umum yang berkenan dengan seluruh subjek, atau akan diperoleh suau
genelralisasi
|
Tes akan memperoleh
perbedaan sifat=sifat individual setiap subjek,
|
Pada experiment dapat
digunakan tes sebagai alat,
|
pada tes digunakan item-item
atau pola untuk dilakukan oleh para subjek, tidak mungkin test menggunakan
experiment.
|
Ada beberapa
macam test misalnya test intelegensi, test sikap, test situasi, test kecepatan
reaksi, dan test hasil belajar dan sebagainya.
c.
Metode Kuesioner dan Interview
Kuesioner
sering disebut juga angket (Prancis : enquete). Berupa daftar yang memuat
sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada subjek untuk dikerjakan (dijawab).
Jawaban-jawaban itu kemudian dianalisis dan disimpulkan. Pada umumnya jawaban
itu sudah tersedia, sehingga subjek tinggal memilih jawaban yang tepat untuk
setiap item. Ditinjau dari segi penjawab, dapat dibedakan atas dua macam, yaitu
langsung (direct) dan tak langsung (indirect). Disebut langsung jika yang harus
menjawab adalah subjek itu sendiri, dan disebut tak langsung jika yang menjawab
harus menjawab adalah orang yang mengetahui hal-ikhwalnya subjek itu.
d.
Metode Ilmiah
Merupakan
prosedur yang sistematik dalam memecahkan permasalahan dan merupakan suatu
pendekatan objektif yang terbuka untuk dikritik, dikonfirmasikan, dimodifikasi
atau bahkan mungkin ditolak kebenarannya oleh penelitian berikutnya. Digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan perilaku yang lebih kompleks yang harus bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
e.
Metode Diferensial
Digunakan
untuk meneliti perbedaan-perbedaan individual yang terdapat di antara anak
didik. Menggunakan berbagai macam teknik pengukuran (contoh: tes, angket, dsb)
serta menggunakan statistik untuk menganalisis.
f.
Metode Klinis
Digunakan
untuk mengumpulkan data secara lebih rinci mengenai perilaku penyesuaian dan
kasus-kasus perilaku menyimpang.
g.
Metodolgi Longitudinal
Metode ini adalah metode penelitian
yang membutuhkan waktu relatif lama untuk mencapai suatu hasil penelitian.
Misalnya metode yang ditempuh didalam penelitian tentang perkembangan anak.
h.
Metode cross-sectional
Metode ini adalah metode penelitian
yang tidak menggunakan waktu terlalu lama didalam mengadakan penelitian.
i.
Metode introspeksi
Metode ini adalah metode penelitian
dengan melihat peristiwa-peristiwa kedalam dirinya sendiri. Atau psikologi
tersendiri yang mengamati gejala-gejala tertentu.
j.
Metode instrospeksi eksperimental
Metode ini adalah penggabungan
metode instrospeksi dengan eksperimen Pada Metode ekstrospeksi, subjek
penelitian bukan dirinya sendiri tetapi orang lain. Dengan demikian diharapkan
adanya sifat yang objektif dalam penelitian itu.
k.
Metode Biografi
Metode ini menguraikan tentang
kehidupan, sikap, atau sifat lain mengenai orang bersangkutan.
l.
Metode analisis karya
Metode ini menggunakan analisis dari
hasil karya.
m.
Metode testing
Metode penelitian yang menggunakan
soal yang telah distandardisasikan
D.
Tokoh-Tokoh
Dalam Psikologi Pendidikan
Bidang
psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum
awal abad ke-20. Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah
psikologi pendidikan. Tokoh tersebut adalah William James, John Dewey, dan E.L.
Thorndike.
1. William James.
Dia adalah
seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang terkenal sebagai salah
seorang pendiri Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, James juga
terkenal sebagai seorang psikolog. Ia dilahirkan di New York pada tahun
1842. Setelah belajar ilmu kedokteran di Univ. Harvard, ia
belajar psikologi di Jerman danPerancis. Kemudian ia
mengajar di Universitas Havard untuk
bidang anatomi, fisiologi, psikologi, dan filsafat, hingga tahun
1907. Tak lama setelah meluncurkan buku ajar pikologinya yang pertama, yang
pertama, principles of psychology, William James memberikan
serangkaian kuliah yang bertajuk “talks to Teacher”. Dalam kuliah ini dia
mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak. James mengatakan bahwa
eksperimen psikologi di laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada
kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif. Dia menegaskan pentingnya
mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu
pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang
sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan
tujuan memperluas cakrawala pemikiran anak.
2. John Dewey.
Dia adalah seorang filsuf dari Amerika
Serikat, yang termasuk Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, Dewey
juga dikenal sebagai kritikus sosial dan pemikir dalam bidang pendidikan.
Dewey dilahirkan di Burlington pada tahun 1859. Setelah
menyelesaikan studinya di Baltimore, ia menjadi guru besar dalam
bidang filsafat dan kemudian dalam bidang pendidikan pada beberapa
universitas. Sepanjang kariernya, Dewey menghasilkan 40 buku dan lebih dari 700-an
artikel. Dia menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologis di
tingkat praktis. Banyak ide penting lahir dari pemikiran John Dewey. Pertama,
kita mendapatkan pandangan tentang anak-anak sebagai pembelajar aktif.
Pemikiran yang kedua dari Dewey adalah bahwa pendidikan seharusnya di fokuskan
pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi
dengan lingkungannya, ia percaya bahwa anak-anak seharusnya tidak hanya
mendapat pelajaran akademik saja, tetapi juga harus di ajari cara untuk
berpikir dan dan beradaptasi di luar sekolah sehingga anak-anak mampu
memecahkan masalah secara reflektif.
3. E.L Thorndike.
Edward Lee “Ted” Thorndike (31 Agustus 1874 – 9 Agustus 1949) adalah
seorang psikolog Amerika yang menghabiskan hampir seluruh karirnya di Teachers
College, Columbia University. Dia adalah anggota dewan Corporation Psikologis,
dan menjabat sebagai presiden American Psychological Association pada tahun
1912. Thorndike member banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran serta
perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salah
satu tugas pendidikan di sekolah adalah yang paling penting adalah menanamkan
keahlian penalaran anak. Ia mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus
punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran.
BAB III
PENUTUP
Psikologi
pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi yang secara
khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan
tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi
berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu,
dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan. Soemanto (2006:9) dalam pengamatannya tentang buku psikologi pendidikan,
menyatakan bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan adalah:
- Pengetahuan
tentang psikologi pendidikan
- Pentingnya psikologi pendidikan
- Hereditas
- Lingkungan fisiologis
- Pertumbuhan dan perkembangan
- Dll
Metode-metode yang digunakan:
Ø Observasi
Ø Eksperimen
dan Tes
Ø Kuesioner dan
Interview
Ø Dll
Ada tiga
perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi pendidikan. Tokoh
tersebut adalah William James, John Dewey, dan E.L. Thorndike.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah,
Muhammad. 2012. Sejarah Perkembangan
Psikologi Pendidikan dan Tokoh-tokohnya. http://muhammadamirullah14.wordpress.com/2012/02/27/sejarah-perkembangan-psikologi-pendidikan-dan-tokoh-tokohnya-2/
Djamal,
A. Noerkadi. 1985. Ilmu Jiwa Pendidikan.
IAIN Walisogo: Semarang.
Erlangga,
Dicha. 2012. Sejarah Ringkas, Ruang
Lingkup, dan Metode Psikologi Pendidikan. http://tugas-makalah.blogspot.com/2012/06/sejarah-ringkas-ruang-lingkup-dan.html
NN.
2012. Pengertian dan Ruang lingkup Psikologi. http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/10/pengertian-dan-ruang-lingkup-psikologi.html
Soemanto,
Wasty. 1990. Psikologi Pendidikan.
Rineka Cipta: Malang.
Syaefurrachman,
Asep, S.Ag..2010. Pengertian & Ruang
Lingkup Psikologi Pendidikan. http://ppiasep.blogspot.com/2010/10/ruang-linikgkup-dan-pengertiann.html
Taufik,
Muhammad. 2012. Konsep Dasar Psikologi
Pendidikan. http://taufikmalalak.wordpress.com/2012/04/14/konsep-dasar-psikologi-pendidikan/
Terima kasih atas penjelasan nya, dan bagaimana kita menyikapi tentang psikologi tersebut?
BalasHapusMy blog
Terima kasih info nya
BalasHapusMy blog
mantapp infonya :)
BalasHapusGood menarik
BalasHapus