MAKALAH
SIFAT DAN HAKIKAT KEJIWAAN MANUSIA
Psikologi Pendidikan
JURUSAN TARBIYAH
PROGAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu
peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi
kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Tugas mendidik
hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuan, jika pendidikan memiliki
ciri khas yang secara prinsipil berbeda dengan hewan.
Ciri khas manusia yang membedakanya dari hewan terbentuk dari
kumpulan terpadu dari apa yang disebut dengan hakekat manusia. Disebut sifat
hakekat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia
dan tidak terdapat pada hewan. Pemahaman pendidikan terhadap sifat hakekat manusia
akan membentuk peta tentang karakteristik manusia dalam bersikap, menyusun
strategi, metode dan teknik serta memilih pendekatan dan orientasi dalam
merancang dan melaksanakan komunikasi dalam interaksi edukatif.
Sebagai pendidik bangsa Indonesia, kita wajib
memiliki kejelasan mengenai hakekat manusia Indonesia seutuhnya. Sehingga dapat
dengan tepat menyusun rancangan dan pelaksaaan usaha kependidikannya. Selain
itu, seorang pendidik juga harus mampu mengembangkan tiap dimensi hakikat
manusia, sebagai pelaksanaan tugas kependidikanya menjadi lebih professional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sifat Dan Hakikat Manusia
Menurut ahli psikologi menyatakan bahwa hakekat manusia adalah
rohani atau jiwa. Jasmani dan nafsu merupakan alat atau bagian dari rohani.
Sifat hakikat manusia adalah ciri-ciri karakteristik yang secara prinsipil
membedakan manusia dari hewan, meskipun antara manusia dengan hewan banyak
kemiripan terutama dilihat dari segi biologisnya.
Bentuknya (misalnya orang hutan), bertulang belakang seperti
manusia, berjalan tegak dengan menggunakan kedua kakinya, melahirkan, menyusui
anaknya dan pemakan segala jenis makanan. Bahkan carles darwin (dengan teori
evolusinya) telah berjuang menemukan bahwa manusia berasal dari kera tapi
ternyata gagal karena tidak ditemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa
manusia muncul sebagai bentuk ubah dari kera.
Disebut sifat hakikat manusia karena secara hakiki sifat tersebut
hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan. Karena manusia
mempunyai hati yang halus dan dua pasukannya. Pertama, pasukan yang tampak yang
meliputi tangan, kaki, mata dan seluruh anggota tubuh, yang mengabdi dan tunduk
kepada perintah hati. Inilah yang disebut pengetahuan. Kedua, pasukan yang
mempunyai dasar yang lebih halus seperti syaraf dan otak. Inilah yang disebut
kemauan. Pengetahuan dan kemauan inilah yang membedakan antara manusia dengan
binatang.
B. Komponen Sifat dan Kejiwaan
Manusia
Hakikat kejiwaan manusia terwujud
dengan adanya kekuatan-kekuatan serta aktivitas-aktivitas kejiwaan dalam diri
manusia, yang semua itu menghasilkan tingkah laku yang lebih sempurna dari pada
makhluk-makhluk lain.
Menurut John Amos Comenius, manusia
mempunyai tiga komponen jiwa yang menggerakkan aktifitas jiwa-raga. Tiga
komponen jiwa tersebut meliputi: syaraf pertumbuhan, perasaan dan intelek. Oleh
karena itu dikatakan, bahwa manusia mempunyai tiga sifat dasar. yaitu:
1. Sifat
biologis (tumbuh-tumbuhan): sifat ini telah membuat manusia tumbuh secara alami
dengan prinsip-prinsip biologis dengan menggunakan lingkungannya.
2. Sifat
hewani; dengan adanya perasaan-perasaan hakiki, manusia mengalami
desakan-desakan internal untuk mencari keseimbangan hidup. Melalui peralatan
inderanya, manusia menjadi sadar dan menuruti keinginan-keinginan dan
seleranya.
3. Sifat
intelektual; dengan sifat ini, manusia mampu menemukan benar atau salahnya
sesuatu, dapat membedakan baik dan buruknya obyek, serta dapat mengarahkan
keinginan dan emosinya. Sifat intelektual manusia inilah yang membedakan
manusia dari makhluk-makhluk lain. Dengan adanya sifat intelektual ini, manusia
dilebihkan derajatnya dari makhluk-makhluk lain.
Hakikat kejiwaan manusia terwujud
dengan adanya kekuatan-kekuatan serta aktivitas-aktivitas kejiwaan dalam diri
manusia, yang semua itu menghasilkan tingkah laku yang lebih sempurna dari pada
makhluk-makhluk lain.
C.
Kekuatan-Kekuatan Umum Jiwa Manusia
Mengenai kekuatan-kekuatan jiwa
manusia, telah dibahas oleh para tokoh pendidikan dunia sejak beberapa abad
sebelum Masehi. Berikut ini dikemukakan oleh para ahli/tokoh pendidikan dunia.
Plato (428-348 SM) mengungkapkan,
bahwa jiwa manusia terdiri atas tiga kekuatan, yaitu:
a. Akal
adalah bagian jiwa manusia yang merupakan kekuatan untuk menemukan kebenaran
dan kesalahan. Dengan akal, manusia mampu menentukan arah dan pijakan untuk
melangkah mencari kebenaran dan jalan terang dalam mengarungi bahtera
kehidupan. Misalnya mengetahui bahwa psikologi pendidikan adalah mata kuliah
yang menyenangkan.
b. Spirit
adalah kekuatan untuk menjalankan gagasan-gagasan yang telah diputuskan oleh
akal melalui pemilihan berbagai alternatif gagasan. Spirit merupakan kekuatan
penggerak kehidupan pribadi manusia. Misalnya rasa senang terhadap psikologi
pendidikan menjadikan sebuah keinginan untuk mempelajarinya.
c. Nafsu,
merupakan kekuatan paling kongkrit dalam diri manusia, yang terbentuk dari
segenap keinginan dan selera yang sangat erat berhubungan dengan fungsi-fungsi
jasmaniah. Misalnya usaha mengikuti perkuliahan psikologi pendidikan yang
didasari keinginan untuk mempelajarinya.
Sedangkan Jean Jacques Rousseau
(1712-1778), mengemukakan bahwa kekuatan jiwa manusia ada lima, yaitu;
a. Penginderaan
terjadi apabila objek-objek eksternal berinteraksi dengan organ-organ indera.
b.
Perasaan
sangat erat hubungannya dengan penginderaan.
c. Keinginan sangat erat
kaitannya dengan perasaan senang atau tidak senang, cocok atau tidak cocok,
setuju atau tidak setuju.
d. Kemauan
sangat erat hubungannya dengan keinginan.
e. Akal, kekuatan penemu ide atau kebenaran
sesuatu ide, memiliki 2 kapasitas yakni :
a.
Kapasitas penalaran indera (common sense). Memberi ide tertentu tentang benda
tertentu di alam sekitar.
b.
Kapasitas penalaran intelektual. Menyimpulkan ide tentang sesuatu benda. Pada
saat kita mengadakan hubungan antar ide secara abstrak, disitu kita lebih menguji
kapasitas penalaran intelektual kita.
John Locke (1632-1704) dlm menjelaskan hakekat
manusia, menekankan pembahasan tentang akal sebagai gudang dan pengembang
pengetahuan. Menurut John Locke, akal mempunyai kekuatan serta materil untuk
melatih kekuatan itu. Ada 2 kekuatan akal manusia, yaitu :
1. Kekuatan pikir (pengertian). Segala peristiwa yg
terjadi dalam akal dapat dikenal dan dikehendaki manusia. Pengertian terjadi
dari proses pengamatan (kegiatan mengindra, mengenal, menalar dan meyakini).
Mengamati berarti memasukkan ide-ide dan konsep-konsep ke dalam kesadaran
dengan menggunakan berbagai macam cara. Pengamatan merupakan kapasitas awal
dari intelek manusia. Pengertian memerlukan keterlibatan 6 kekuatan mental,
yaitu: mengamati, mengingat, imajinasi, kombinasi aktivitas psikis,
abstraksi/pikiran, pemakaian tanda atau simbolisasi
2. Kekuatan kehendak (kemauan). Manusia sering
mengimajinasikan sesuatu tindakan yg
berhubungan dg suatu pilihan diantara berbagai alternative (volition). Jadi
kemauan adalah kekuatan untuk memilih. Kemauan itu bukan keinginan.
Meskipun kemauan tidak sama dengan keinginan, namun keduanya berhubungan erat.
Kita mau itu berarti kita memilih diantara dua keinginan atau lebih.
D.
Aktivitas Kejiwaan
Segenap tingkah laku manusia mempunyai latar
belakang psikologis. Para pendidik perlu memahami kekuatan-kekuatan jiwa
manusia, maka mereka perlu mengetahui hukum-hukum psikologis yang mendasari
setiap aktivitas manusia, dalam hal ini anak didik. Hal ini penting agar
pendidik mengenal hekekat anak didik sehingga mampu membimbing dan melayani
belajar anak secara tepat dan efektif.
- Pengamatan
Pengamatan merupakan proses belajar
mengenal segala sesuatu yang ada di sekitar kita dengan menggunakan alat indera
kita. Dengan kehendak-Nya, Allah membekali manusia dan hewan dengan segala
keperluan dan fungsi yang mereka perlukan untuk tetap bisa melestarikan
hidupnya.
Manusia memiliki indra untuk
mengamati segala sesuatu yang ada dalam lingkungannya. Dari hasil pengamatan
itu tinggallah kesan atau tanggapan. Proses berfungsinya alat indra terhadap
sesuatu akan mengenai indra manusia. Karena manusia itu merupakan makhluk yang
aktif maka manusia terhadap situasi lingkungan itu bersifat responsibel.
Manusia secara normal akan selalu mencari objek-objek dalam lingkungan untuk
memenuhi kebutuhannya secara sadar maupun secara tidak sadar. Makin baik
daya reaksi terhadap lingkungan manusia akan makin banyak memiliki kesan
(tanggapan).
§ Tanggapan
Tanggapan sebagai salah satu fungsi
jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan,
ketika objek yang diamati tidak lagi berada dalam ruang dam waktu pengamatan.
Jadi, jika proses pengamatan sudah berhenti, dan hanya tinggal kesan-kesannya
saja, peristiwa demikian ini disebut tanggapan.
Tanggapan disebut “laten”
(tersembunyi, belum terungkap), apabila tanggapan tersebut ada di bawah sadar,
atau tidak kita sadari, dan suatu saat bisa disadarkan kembali. Sedang
tanggapan disebut “aktual”, apabila tanggapan tersbut kita sadari.
§ Fantasi
Fantasi adalah daya jiwa untuk
membentuk atau mencipta tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan
yang sudah ada. Fantasi sebagai kemampuan jiwa manusia dapat terjadi:
a. Secara
disadari, yaitu apabila individu betul-betul menyadari akan menyadarinya akan
menyadarinya. Hal ini banyak ditemukan pada seorang pelukis, pemahat atau
b. Secara
tidak disadari, yaitu bila individu tidak secara sadar telah dituntut oleh
fantasinya. Keadaan semacam ini banyak dijumpai pada anak-anak.
§ Ingatan
Ingatan merupakan proses langsung
dalam mengangkat kembali informasi yang pernah diterima dalam kesadaran.
Ingatan adalah suatu daya jiwa kita
yang dapat menerima, menyimpan dan mereproduksikan kembali
pengertian-pengertian atau tanggapan-tanggapan kita.
Ø Faktor-Faktor
yang mempengaruhi ingatan:
1) Sifat
perseorangan
2) Keadaan diluar jiwa kita (alam sekitar atau
lingkungan, keadaan jasmani)
3) Keadaan jiwa kita (kemauan, perasaan).
4)
Umur kita.
Ø Macam-Macam
Ingatan.
1) Daya
ingatan mekanis, artinya daya ingatan itu hanya untuk kesan-kesan pengindraan.
2) Daya
Ingatan logis, artinya daya ingatan itu hanya untuk kesan-kesan yang mengandung
pengertian.
§ Berfikir
Berfikir merupakan salah satu
pilihan manusia untuk mencoba memperoleh informasi. Dengan berfikir, manusia
dapat belajar dengan melakukan trial and error secara intelektual.
Proses menerima, menyimpan, dan
mengolah kembali informasi, (baik informasi yang didapat lewat pendengaran,
penglihatan atau penciuman) biasa disebut “berfikir”. Berfikir adalah media
untuk menambah perbendaharaan/khazanah otak manusia. Manusia memikirkan
dirinya, orang-orang di sekitarnya dan alam semesta.
Dalam berfikir, seseorang
menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya dalam rangka
mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi. Dalam pemecahan persoalan, individu
membeda-bedakan, mempersatukan dan berusaha menjawab pertanyaan, mengapa, untuk
apa, bagaimana, dimana dan lain sebagainya.
§ Inteligensi
Menurut W.Stern, inteligensi ialah
kesanggupan jiwa untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat dalam
suatu situasi yang baru.
Menurut hasilnya, Inteligensi ada
dua macam:
a) Inteligensi
praktis, ialah inteligensi untuk dapat mengatasi suatu situasi yang sulit dalam
suatu kerja, yang berlangsung secara cepat dan tepat.
b) Inteligensi
Teoritis, ialah inteligensi untuk dapat mendapatkan suatu pikiran penyelesaian
soal atau masalah dengan cepat dan tepat.
§ Perasaan
Perasaan merupakan gejala psikis
yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala mengenal dan
dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf .
Perasaan merupakan suatu keadaan
kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang dialami dengan senang atau tidak senang
dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif .
Meskipun perasaan itu bersifat
subjektif dan temporer, namun perasaan-perasaan tertentu muncul dari suatu
kebiasaan seperti contoh; orang Padang senang masakaan rendang yang pedas,
orang Yogya senang gudeg yang manis, orang Sunda senang sayur asam dan lalap
sambal.
§ Kemauan/Kehendak
Yaitu fungsi jiwa untuk dapat
mencapai sesuatu dan merupakan kekuatan dari dalam. Dalam mengenai gejala ini
perlu memahami pula arti sebagai berikut.
Dorongan: suatu kekuatan dari dalam
yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung secara tak disadari.
Dorongan untuk mencapai syarat hidup
tertentu disebut tropisme. Dorongan hidup yang bekerja tanpa disadari disebut
otomatisme.
Semua dorongan manusia itu berpangkal pada 3 macam dorongan:
a. Dorongan
mempertahankan diri.
b. Dorongan
mempertahankan jenis.
c. Dorongan
mengembangkan diri.
§ Gejala
Jiwa Campuran
Yang termasuk gejala jiwa campuran
yaitu:
- Perhatian.
Menurut para ahli psikologi ada dua
macam definisi, yaitu:
a) Perhatian
adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek
b) Perhatian
adalah banyak sedikitnnnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang
dilakukan.
Atas dasar intensitasnya, yaitu
banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman
batin, maka perhatian dibedakan menjadi dua macam yaitu: perhatian intensif dan
perhatian tidak intensif
Dipandang dari segi obyek, maka
dapat dirumuskan bahwa “hal yang menarik perhatian adalah hal yang keluar dari
konteksnya” atau kalau dikatakan secara sederhana “hal yang menarik perhatian
adalah hal yang lain dari lain-lainnya”. Kelainan atau perbedaan dari yang lain
ini dapat bermacam-macam, misalnya:
a. Dalam
sebuah barisan salah seorang di antara yang berbaris itu memakai baju merah,
sedang yang lain-lainnya berbaju putih, maka si baju merah itu tentu menarik
perhatian.
b. Dalam suatu pertempuran hampir semua tamu telah
duduk kecuali seorang yang masih mondar-madir, maka yang mondar-mandir itu
menarik perhatian.
- Kelelahan.
a. Kelelahan
Jasmani, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh kerja jasmani
b. Kelelahan
Rohani, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh kegiatan rohani.
Mengingat hal tersebut maka dalam
pengajaran:
- Harus
menarik perhatian
- Harus
disusun daftar pelajaran yang didasarkan kelelahan anak.
- Sikap
guru harus menyenangkan para siswa.
- Sugesti/saran.
Memberikan pengaruh kepada
seseorang, sehingga orang tersebut mengikutinya.
Orang yang sudah kena pengaruh disebut: suggestible.
Sedang orang yang pandai memberikan pengaruh disebut: sugestif.
Cara-cara memberi sugesti:
a) Dengan
memuji/membujuk.
b) Dengan
menakut-nakuti orang yang disugesti.
c) Dengan
menunjukkan kelemahannya.
Alat-alat sugesti ialah:
- Pandangan mata.
- Dengan suara/kata-kata.
- Dengan gambar-gambar
- Dengan semboyan-semboyan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk yang
sempurna. Manusia memiliki akal untukmenghadapi kehidupannya di dunia ini. Akal
juga memerlukkan pendidikan sebagai obyek yang akan dipikirkan. Fungsi akal
tercapai apabila akal itu sendiri dapat menfungsikan, dan obyeknya itu sendiri
adalah ilmu pengetahuan. Maka dari itu, manusia pada hakikatnya adalah makhluk
peadagogis, makhluk social, makhluk individual, makhluk beragama.
Setiap manusia mempunyai hakekat dan
dimensi yang dimilikinya. Dan dalam diri manusia itu terdapat potensi–potensi
terpendam yang dapat ditumbuhkembangkan menuju kepribadian yang mantap.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi,H.Drs, ,Psikologi Umum, Rineka Cipta: Surabaya, Cet-1, 1998.
Abu Ahmadi,H.Drs, Widodo Supriyono, Psikologi
Belajar, PT Rineka Cipta: Jakarta. 1991.
Basith,Tsu,(2012).Sifat dan Hakikat Kejiwaan Manusia. http://tsu-basith.blogspot.com/2012/09/sifat-dan-hakekat-kejiwaan-manusia.html
Saadah,zahratus,(2012).Sifat Hakikat dan Aktivitas Kejiwaan Manusia. http://zahratussaadah.wordpress.com/2012/03/16/sifat-hakikat-dan-aktivitas-kejiwaan-manusia/
Sanadaya,Said,(2010).Sifat Hakeket Kejiwaan Manusia. http://saidsanadaya.blogspot.com/2010/05/sifat-hakekat-kejiwaan-manusia-john.html
Seiji,Okta.(2011).Sifat dan Hakikat
Manusia . http://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/sifat-dan-hakikat-manusia/
Agus
Sujanto, Drs. Psikologi Umum, PT Bumi Aksara: Jakarta. da Cet-10,1995.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar