SELAMAT DATANG di CharrorS Blog# Tempat Belajar# Sharing# dan berbagi Informasi dan Berita

Selamat Datang Di charrors Blog, tempat belajar, tempat berbagi info dan data

Senin, 28 Oktober 2013

contoh proposal penelitian

PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN AGAMA ORANGTUA TERHADAP PERILAKU KEBERAGAMAAN ANAK DAN PERILAKU SOSIAL
Studi kasus Siswa kelas IIIa MTs Al Uswah Bergas Kabupaten Semarang tahun 2013
A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Penelitian yang kami lakukan ini berisi sebuah usaha untuk mengetahui seberapa besar peranan orangtua dalam membentuk kepribadian  anak, terutama dalam hal yang berkaitan dengan perilaku sosialnya. Peranan orangtua menjadi sorotan tersendiri, mengingat orangtualah yang secara dominan bergumul dengan kehidupan anak setiap harinya.
Maka untuk memberikan pola penedidkan yang baik kepada anak terutama yang berkaitan pola perilaku keberagamaan dan perilaku sosialnya, orangtua haruslah mempunya sumber pengalaman belajar yang juga mengacu pada pedidikan agama yang efektif sesuai apa yang menjadi tujuan bersama anatara lembaga pendidikan terkait dengan visi orangtua.
Di sisnilah bekal pendidikan dan pengalaman belajar orangtua dulunya sangat dibutuhkan, karena proses pendidikan terlebih akhlak, perilaku dan karakter anak membutuhkan pola asuh yang benar dari dalam keluarga. Dengan bekal pendidikan agama orangtua inilah, diharapkan orangtua bisa memberikan bekal bagi anak sekaligus contoh teladan yang patut untuk dijadikan panutan. Walaupun pengalaman orangtua tidak bisa mnejamin secara keseluruhan atas keberhasilan proses pendidikan itu sendiri.karena Setelah orangtua memilki basik yangs sesuai kemungkinan orangtua untuk berperilaku ‘baik’ masih bisa dimungkinkan.
Dalam hal membentuk perilaku sosial anak seharusnya orangtua bisa mengarahkannya dengan bijak. Selain orangtualah yang lebih memahami karakter dan kepribadian anaknya, ia juga yang menjadi ‘sosok model’ yang sedikit banyak akan ditiru oleh anak dalam bersikap dan berperilaku. Menurut teori interaksionisme, perkembangan jiwa atau perilaku anak banyak ditentukan oleh adanya dialektika dengan lingkungan (termasuk lingkungan keluarga; pen.). pengaruh ini bisa datang dari penanaman lewat pendidikan yang biasa disebut tranmisi sosial (abu ahmadi dan munawar sholih : 2005)
Dalam psikologi perkembangan buah karya Prof Syamsu Yusuf menyatakan bahwa model atau cara belajar anak periode emas (0-12 tahun) adalah dengan mengimitasi perilaku orang dewasa di sekitarnya (yakni orangtuanya atau orang-orang yang secara intens ada dalam kesehariannya). Oleh karena itu, orangtua menjadi kunci atas pembentukan perilaku dan kepribadian anak selanjutnya. Dengan demikian, orangtua haruslah peka terhadap kondisi ini sehingga akan berhati-hati dalam bersikap terutama di hadapan anak-anaknya. (Syamsu Yusuf: 2001). Lingkungan (keluarga: pen) merupakan faktor penting disamping hereditas yang menentukan perkembangan individu. Lingkungan di sini meliputi fisik, psikis, sosial dan religius.[1]
Dalam permasalahan ini, sudah jamak kita ketahui bersama bahwa orang-orang ‘sosial’ hidup di tengah kehidupan keluarganya yang kondusif dengan latar belakang orangtua yang cukup baik. Walaupun mungkin secara pendidikan formal terkadang kurang begitu terpandang. Begitu juga sebaliknya, orang yang memilki sifat sosial yang ‘kurang positif’ dibesarkan di lingkungan keluarga yang kurang lebih sama dengan keadaan kondisi dia sekarang.
Oleh karena melihat kenyataan sosial ini, maka penulis melihat pentingnya permasalah ini diangkat menjadi fokus penelitian supaya kita mengetahuinya dengan secara empiris seberapa besar pengaruh/ hubungan kausalitas antara ketiganya. Dengan diketahuinya itu, diharapkan hasil riset ini dapat dilanjutkan dan menjadi pertimbangan bagi kalangan orangtua agar lebih memperhatikan perkembangan perilaku anaknya dengan menjadikan dirinya sebagai ‘yang baik bagi anak-anaknya’.
Selain sebagai ‘monitoring’ bagi pola pendidikan karakter anak, diharapkan dapat kita ketahui bersama faktor-faktor keberhasilan pendidikan anak-anak kita. Dengan begitu para orangtua ataupun siapa saja yang membutuhkan literatur-literatur mengenai pola pendidikan karakter anak, akan sedikit bisa terbantu dengan berusaha menerapkan teori-teori yang ada di dalamnya.
Selain manfaat-manfaat yang dapat dipergunakan oleh para orangtua yang menghendaki anak-anaknya nanti ‘berperilaku baik’ setelah mengenyam pendidikan karakter dari orangtua, kami juga berharap para orangtua bisa berpartisipasi aktif dalam proses pendidikan anak-anak mereka tidak hanaya ‘pasrah bongkoan’ kepada sekolah dan menyerahkan tanggungjawab atas terbentuknya perilaku anak sesuai apa yang diharapkan. Dengan ini orangtua bisa menyadari bahwa untuk menacapai keberhasilan proses pendidikan karakter di sekolah, ia tidak hanya pasif dan mengkritisi saja, akan tetapi secara bersama-sama mencari solusi untuk generasi ke depan nantinya.


B.             RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana latar belakang pendiidkan agama orangtua?
2.      Bagaimana perilaku keberagamaan anak?
3.      Bagaimana perilaku sosial anak?
4.      Adakah pengaruh latar belakang pendidikan agama orangtua terhadap perilaku keberagamaan anak?
5.      Adakah pengaruh latar belakang pendidikan agama orangtua terhadap perilaku sosial anak?
C.             TUJUAN PENELITIAN
1.      Untuk mengetahui Bagaimana latar belakang pendidikan agama orangtua
2.      Untuk mengetahui Bagaimana perilaku keberagamaan anak
3.      Untuk mengetahui Bagaimana perilaku sosial anak
4.      Untuk mengetahui Adakah pengaruh latar belakang pendidikan agama orangtua terhadap perilaku keberagamaan anak
5.      Untuk mengetahui Adakah pengaruh latar belakang pendidikan agama orangtua terhadap perilaku sosial anak
D.            HIPOTESIS
Hipotesis penelitian adalah jawan sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis yang dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.[2]
Dari gambaran di atas dapat diajukan hipothesis sebagai berikut :
1.      Latar belakang pendidikan agama orantua dalam kategori baik(tinggi)
2.      Perilaku keberagamaan orangtua dalam kategori tinggi
3.      Perilaku sosial anak dalam kategori tinggi
4.      Terdapat pengaruh yang signifikan latar belakang pendidikan agama orantua terhadap peilaku keberagamaan anak
5.      Terdapat pengaruh yang signifikan latar belakang pendidikan orangtua terhadap penbentukan perilaku sosial anak
E.              MANFAAT PENELITIAN
1.      Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat memperkaya kazanah kajian keilmuan dalam pendidikan khsusnya yang berkaitan dengan signifikansi pengaruh latar belakang orangtua terhadap misi atau tujuan yang hendak dicapai.
2.      Manfaat praktis
a.       Manfaat penelitian ini bagi orangtua
Supaya orangtua secara sadar dan suka rela mau untuk terlibat secara aktif dan menyesuaikan diri dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah. Dan bagi mereka yang memilki latar belakang tidak sesuai atau bertolak belakang dengan tujuan pembelajaran, maka diharapkan si orangtua mau mengikuti program pembimbingan oleh sekolah yang ditujukan kepada para orangtua supaya selaras dalam visi dan misi sekolah. Dengan demikian, tujuan pembelajaran seperti diharapkan akan lebih mudah tercapai secara maksimal.
b.       Manfaat penelitian ini bagi sekolah yang bersangkutan adalah agar sekolah dalam pelaksanaan pembelajarannya dapat secara aktif melibatkan orangtua masing-masing sesuai dengan tujuan pembelajaran khususnya bagi para orangtua yang memilki latar belakang yang sesuai dengan tujuan pembelajaran itu sendiri, dan bisa menerapkan kebijakan lain apabila orangtua siswa tidak memilki latar belakang yang sama sesuai tujuan. Maka sekolah dapat mengambil tindakan berupa pembekalan secara itens terhadap orangtua siswa yang besangkutan.
F.     DEVINISI OPERASIONAL
1.      Latar Belakang Pendidikan Agama Orangtua
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.[3]
Sedangkan indikatornya adalah sebagai berikut :
-         Pamahaman orangtua tentang masalah keagamaan
-         Rajin mengikuti pengajian keagamaan(majelis ta’lim)
-         Pernah beberapa tahun mengenyam pendidikan pesantren
-         Belajar di sekolah berlatar belakang Islam
-         Belajar agama islam di sekolah umum
-         Belajar di madrasah diniyyah
2.      Perilaku Keberagamaan Anak
erilaku keberagamaan berasal dari dua kata yaitu perilaku dan keberagamaan. Perilaku secara bahasa (menurut KBBI)  adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dari gerak (sikap) tidak saja badan atau ucapan.[4] Sedangkan menurut Hasan  Langgulung dalam beberapa pemikiran tentang pendidikan islam mengartikan perilaku sebesar gerak motorik yang termanivestasi dalam segala bentuk aktivitas yang diamati. Jadi perilaku merupakan perbuatan dari manusia yang merupakan cerminan dari kepribadian.
Keberagamaan berasal dari kata agama yang diartikan sebagai sekkumpulan perturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal untuk mengikuti perturan tersebut sesuai dengan kehendak dan pilihannya sendiri, guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.[5] Sedangkan keberagamaan itu sendiri merupakan respons manusia terhadap wahyu Tuhan,[6] yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan, penghayatan, dan pemikiran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku keberagamaan adalah aktifitas atau aspek perilaku yang didasarkan pada nilai-nilai agama.
Adapun indikator perilaku keberagamaan adalah sebagai berikut :
-         Anak secara teratur malaksanakan ibadah Shalat lima waktu
-         Melaksanakan ibadah puasa pada bulan suci ramadhan
-         Mengaji Al-Qur’an setiap hari
-         Membayar zakat pada akhir bulan ramadhan
-         Melakukan dzikir setelah shalat secara kontinum
-         Rajin berinfaq setiap pekannya
-         Melaksanakan shalat jum’at
3.      Perilaku Sosial anak
Sebagai makhluk sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayatnya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dengan kata lain melakukan relasi interpersonal. Dalam relasi interpersonal itu ditandai dengan berbagai aktivitas tertentu, baik aktivitas yang dihasilkan berdasarkan naluriah semata atau justru melalui proses pembelajaran tertentu. Berbagai aktivitas individu dalam relasi interpersonal ini biasa disebut perilaku sosial.
Krech et. al. (1962:104-106) mengungkapkan bahwa untuk memahami perilaku sosial individu, dapat dilihat dari kecenderungan-kecenderungan ciri-ciri respon interpersonalnya, yang terdiri dari : (1) Kecenderungan Peranan (Role Disposition); yaitu kecenderungan yang mengacu kepada tugas, kewajiban dan posisi yang dimiliki seorang individu, (2) Kecenderungan Sosiometrik (SociometricDisposition); yaitu kecenderungan yang bertautan dengan kesukaan, kepercayaan terhadap individu lain, dan (3) Ekspressi (Expression Disposition), yaitu kecenderungan yang bertautan dengan ekpresi diri dengan menampilkan kebiasaaan-kebiasaan khas (particularfashion).
Perilaku sosial berkembang melalui interaksi dengan lingkungan. Lingkungan akan
turut membentuk perilaku seseorang. Lewin mengemukakan formulasi mengenai perilaku dengan bentuk B=F (E - O) dengan pengertian B = behavior, F = function, E = environment, dan O = organism, formulasi tersebut mengandung pengertian bahwa perilaku (behavior) merupakan fungsi atau bergantung kepada lingkungan (environment) dan individu (organism) yang saling berinteraksi.
Berdasarkan deskripsi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi atau memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif, maka anak akan dapat mencapai perkembangan sosial secara matang. Namun sebaliknya apabila lingkungan sosial itu kurang kondusif, seperti perlakuan yang kasar dari orang tua, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat yang tidak baik, maka perilaku sosial anak cenderung menampilkan perilaku yang menyimpang.
Adapun indikator seseorang berperilaku sosial baik adalah sebagai berikut :
-         Suka menolong sesama
-         Membantu orangtua dalam pekerjaan rumah
-         Memberikan bantuan materi kepada teman/orang lain yang kekurangan
-         Bersikap empati dan toleransi
-         Suka menyapa
G.   METODE PENELITIAN
a.       Pendekatan dan jenis penelitian
Jenis pendekatan penelitina yang kami gunakan ini menggunakan pendekatan kuantitif, dengan jenis penelitian kuantitatif kausalitas.  Yakni sebuah pendekatan dengan menggunakan hitungan statistik untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel X terhadap Variabel Y.
Pendekatan ini kita pilih karena dalam rangka mendapatkan data yang valid sekaligus objektif dengan meminimalisir subjektifitas peneliti sendiri. Dengan demikian hasil dari sebuah penelitian bisa sesuai dengan yang kita harapkan dan dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya terjadi di lapangan.
Kerangka berfikir ;
Variabel Judul
Variabel
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN AGAMA ORANGTUA
X
PERILAKU KEBERAGAMAAN ANAK
Y1
PERILAKU SOSIAL ANAK
Y2


Pertimbangan lain mengapa kita menggunakan pendekatan ini adalah selain untuk mendukung objektifitas penelitian, penedekatan ini juga lebih bisa dibaca dan ditafsirkan oleh pengguna nantinya, berbeda dengan kualitatif dan membutuhkan pemahaman dan interpretasi yang lebih jauh sehingga dimungkinkan akan terjadi perbedaan antara hasil penelitian dengan dengan pengguna.
Selain itu dalam perjalanan penelitiannya lebih terstruktur, baik dalam penyususnan, perencanaan, scheduling dan pelaksanaan penelitian sehingga tidak membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penggalian datanya.
b.       Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini kami lakukan di MTs Al-Uswah Bergas kabupaten Semarang tahun 2013.
Time Table penelitian
no
Kegiatan
Bulan Januari
Bulan Februari
Bulan maret
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
penyususnan proposal












2
pengumpulan Data












3
Pengkodingan dan data entry












4
Analisis Data












5
penyususnan laporan












6
seminar Penelitian













c.       Populasi dan sampel
Populasi subjek penelitian yang kita tuju adalah sebuah siswa sekolah MTs Al-Uswah Bergas dengan uraian Sebagai berikut :
1.      Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas III MTs Al-Uswah Bergas tahun 2013 yang berjumlah 312 orang.
2.      Sampel penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel keseluruhan sebanyak175[7]  dengan rincian sebagai berikut :
daftar sebaran sampel kelas III MTs Al Uswah Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2013



Rombel Kelas
jumlah sampel
A
25
 B
25
C
25
D
25
E
25
F
25
G
25

d.       Instrumen peneletian (alat yang dipakai untuk pengmpulan data)
Instrumen penelitian merupakan suatu perangkat penelitian yang akan kami gunakan dalam proses penggalain data dan pengolahan data penelitian. adapun instrumen penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah :
tingkat pendidikan orangtua formal dan nonformal
no
nama siswa
pendidikan formal OT
pendidikan formal berbasis agama OT
pendidikan non formal OT
SD
SMP
SMA
S1
S2
MI
MTs
MA
S1
S2
pesantren
madin
maj. ta'lim
lain-lain
1
A














2
b














3
c














4
d














5
e














1.      Angket
v  Setiap siswa mengisi dua formulir, untuk kategori ibu dan ayah dibedakan
2.      Observasi
v  Pedoman observasi keberagamaan bulan januari (sholat)
Siswa kelas III MTs Al-Uswah Bergas kabupaten Smarang Tahun 2013
TANGGAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dan seterusnya
26
27
28
29
30
31
JML
SHOLAT

SUBUH























DHUHUR























ASHAR























MAGHRIB























ISYA'























JUMLAH























TTD Observer
PENELITI
*      Observasi bisa dilakukan oleh orang terdekat di sekitar siswa bersangkutan
v  Pedoman observasi keberagamaan (puasa Ramadhan)
Siswa kelas III MTs Al-Uswah Bergas kabupaten Smarang Tahun 2013
TANGGAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dan seterusnya
26
27
28
29
30
31
JML
Ibadah

Puasa























baca quran























Infak























sholat jumat























JUMLAH























TTD Obeserver
PENELITI
v  Pedoman observasi sikap sosial anak
Siswa MTs Al-Uswah Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2013
TANGGAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dan seterusnya
26
27
28
29
30
31
JML
Amal

membantu OT























membantu sesama























kerja sosial























Sedekah























JUMLAH























TTD Obeserver
PENELITI

3.      pedoman dokumentasi
e.       Teknik pengumpulan data
Metode pengumpulan datanya menggunakan tiga model ;,9ijm
1.      Angket
2.      Observasi
3.      Pedoman dokumentasi
f.        Metode analisis data
Secara umum analis dalam penelitian berupaya mengungkap berbagai informasi di balik data yang telah kita peroleh dalam penggalian data yang telah kita lakukan[8]. Menurut cartwright sebagimana dinukil oleh nanang martono dalam bukunya metode penilitian kuantitatif, analisis isi merupakan metode penggambaran secara objektif, sistematis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatifdari setiap perilaku simbolis(nanang martono: 2011).
Metode analisis data menggunakan statistik inferensial parametrik. statistik inferensial adalah jenis statistik yang menganalisis data sampel, dan membuat generalisasi (diberlakukan secara umum) pada populasi. Statistik parametrik mensyaratkan terpenuhinya banyak asumsi, yaitu asumsi tentang kenormalan data, homogenitas data, dan datanya berupa interval atau rasio.[9]
H.            SISTEMATIKA PENULISAN
a.         Pendahuluan
                                               i.            Judul Penelitian
                                             ii.            Latar Belakang Masalah
                                           iii.            Rumusan Masalah
                                           iv.            Tujuan Penelitian
                                             v.            Hipotesis
                                           vi.            Manfaat Penelitian
                                         vii.            Devinisi Operasional
                                       viii.            Metode Pengumpulan Data
                                           ix.            Metode Analisis Data
                                             x.            Sistematika Penulisan
b.         Hasil penelitian
c.          Kesimpulan
d.         Daftar pustaka
e.          Saran-saran






I.               Daftar Pustaka

Ahmadi, abu dan munawar sholeh, psikologi perkembangan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2005
Margono, S. Drs., Metodologi Pendidikan.  PT. Rineka Cipta,  cet.01 Press.cet 9, 2001 Martono, Nanang, Metode Penelitian Kuantitatif, Rajawali Press, Jakarta, 2011
Moh. Dzofir, dkk, Daros Ilmu Tauhid Amali, STAIN KUDUS, Kudus, 2004
W.J.S Poerwadarmanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1985.
          the road less traveled psikologi baru penegembangan diri, meretas jalan baru pertumbuhan spiritualitas, M. Scottpect, MD. Terj yuke haris setyowati. Baca baca buku buku baik. Yogyakarta, 2007
yusuf, syamsu LN, Dr. M.Pd, psikologi perkembangan anak dan remaja, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001






[1] yusuf, syamsu LN, Dr. M.Pd, psikologi perkembangan anak dan remaja, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001
[2] Margono, S. Drs. 2001, Metodologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta, cet.01 Press.cet 9.

[4] W.J.S Poerwadarmanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1985, hlm. 671.
[5] Moh. Dzofir, dkk, Daros Ilmu Tauhid Amali, STAIN KUDUS, Kudus, 2004, hlm. 46.
[6] Ibid., hlm. 47.

[7] Berpedoman pada tabel populasi dan sample
[8] Martono, Nanang, Metode Penelitian Kuantitatif, Rajawali Press, Jakarta, 2011, hlm. 85
[9] http://www.buatskripsi.com/2011/03/statistik-parametrik-deskriptif.html, diunduh pada senin, 4 Februari 2013, 10.13 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar