SELAMAT DATANG di CharrorS Blog# Tempat Belajar# Sharing# dan berbagi Informasi dan Berita

Selamat Datang Di charrors Blog, tempat belajar, tempat berbagi info dan data

Selasa, 08 Oktober 2013

psikologi pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN

Prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antar dua faktor yang mempengaruhinya, yaitu dari dalam (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu. Selain dua factor di atas ada juga faktor instrument. Semua factor tersebut mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Karena akan memberikan sebuah informasi kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalam upaya mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Melalui proses kegiatan belajar mengajar dan setelah  mendapat informasi tersebut, guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik lebih lanjut, baik untuk individu maupun kelompok belajar.





















BAB II
PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara global meliputi faktor internal dan faktor eksternal:
A.    Faktor Internal
Faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus(tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Faktor fisiologis sangat menunjang atau melatar belakangi aktivitas belajar.. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan keadaan jasmani lemah yang mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah.
Faktor psikologis, yaitu factor yang mendorong atau memotivasi belajar. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
1.         Intelegensi siswa
Intelegensi umumnya diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat( Reber, 1988). Jadi, intelegensi sebenarnya bukan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.
2.         Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara relatif tepat terhadap objek orang, barang dan sebagainya baik secara positif maupun negative.
3.         Bakat siswa
Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Chaplin, 1972; Reber, 1988). Dengan demikian, sebetulnya setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mancapai prestasi sampai ketingkat tertentu pada sesuai dengan kapasitas masing-masing.
4.         Minat Siswa
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
5.         Motivasi Siswa
Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organism, baik manusia ataupun hewan, yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya(energizer) untuk bertingkah laku secara terarah(Gleitment, 1986; Reber, 1988).

B.      Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan masyarakat.
1.         Lingkungan Sosial

Faktor yang mempengaruhi dalam ruang lingkup sekolah ialah guru, para staff administrasi dan teman kelas itu dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
Selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat & tetangga juga teman-teman sepermainan disekitar perkampungan siswa tersebut.
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri.

2.         Lingkungan Non-Sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini di pandang turut menentukan tingkat keberhasilan siswa.
Khusus mengenai waktu yang disenangi untuk belajar, seperti pagi atau sore hari, seorang ahli bernama J. Biggers(1980) berpendapat bahwa belajar pada pagi hari lebih efektif  daripada belajar pada waktu-waktu lainnya. Namun menurut penelitian beberapa ahli learning style ( gaya belajar), hasil belajar itu tidak tergantung pada waktu secara mutlak , tetapi bergantung pada pilihan waktu yang cocok dengan kesiapsiagaan siswa. (Dunn et al, 1986).
Selain dua factor diatas,  instrument juga merupakan factor yang yang mempengaruhi hasil belajar.
Yang dimaksud instrument disini adalah factor-faktor yang ada dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil yang diharapkan. Faktor-faktor ini meliputi:
a)    Kurikulum
Kurikulum yang belum mantap dan sering adanya perubahan dapat mengganggu proses belajar.
b)   Program
Program yang jelas tujuannya, sasarannya, waktunya mudah dilaksanakan, akan dapat membantuproses belajar.
c)    Sarana dan fasilitas
Keadaan gedung dan tempat belajar, penerangan, ventilasi, tempat duduk dapat mempengaruhi keberhasilan belajar. Sarana yang memadai akan membuat iklim yang kondusif untuk belajar.
d)   Guru dan tenaga pengajar
Kelengkapan jumlah   guru, cara mengajar, kemampuan, kedisiplinan yang dimiliki oleh setiap guru dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Guru yang professional akan mengembangkan kemampuannya melalui pendekatan. Pendekatan akan mampu menciptakan suasana aktif sehingga tujuan yang direncanakan dapat tercapai.



















BAB III
KESIMPULAN

Kita sebagai seorang pelajar tentunya peduli terhadap pendidikan yang mengaharapkan prestasi belajar siswa dapat berhasil dengan baik, dengan kata lain semua siswa yang belajar dapat mencapai prestasi yang diharapkan, tapi kenyataannya harapan itu tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Walaupun demikian kita tidak usah rendah hati atau takut disalahkan oleh pihak atau orang lain, karena keberhasilan prestasi belajar siswa tidak tergantung pada factor-faktor pendidik saja, karena demikian banyak factor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.


















DAFTAR PUSTAKA

Bigger, J. 1980. Body Rythms, the school day and academic achievement. Journal of experiment education, 49, 45-47 
Chaplin, J.P. 1972. Dictionary of Psychology. Fifth Printing .New York: Dell Publishing Co. Inc.
Djajadisastra, Yusup. 1982. Psikologi Perkembangan dan Psikologi Pendidikan. Bandung: DEPDIKBUD.
Dunn, Rita et al,1986. Survey of Research on Learning Styles. Educational Leadership,46,50-58
Gleitman,Henry. 1989. Psychology. 2nd Edition. New York: W.W. Norton & Company. 
Reber, Arthur S. 1988. the penguin dictionary of Psychology. Ringwood Victoria: 19-7-1993.

Syah, Muhibbin, (1995). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar