SELAMAT DATANG di CharrorS Blog# Tempat Belajar# Sharing# dan berbagi Informasi dan Berita

Selamat Datang Di charrors Blog, tempat belajar, tempat berbagi info dan data

Jumat, 20 September 2013

fungsi dan tujuan agama

Pendahuluan

Alhamdulillahi robbil a’lamin, segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah menciptakan dan memelihara kita semua. Sholawat dan salam Allah semoga selalu tercurah kepada kekasih kita rasul pilihan, beserta keluarga, sahabat, dan semua yang mengimani dan mengikuti ajarannya.
Makalh ini saya susun guna memenuhi tugas tambahan mata kuliyah telaah kurikulum PAI I yang pada kesempatan ini diampu oleh beliau, ibu Dra. Siti Marfuah, MPd yang dengan kesabaran dan ketelatenannya menularkan ilmu dan berbagi pengalaman kepada kami, mahasiswa tarbiyah satu angkatan. Semoga beliau selalu diberikan kesehatan dan keberkahan dan diberikan umur yang panjang dari Allah.
Pada kesempatan kali ini, di sini kami sedikit membahasa mengenai fungsia agama bagi manusia. Hanya sederhana ini yang dapat kami sajikan, semoga memberi sedikit manfaat bagi segenap pembaca yang budiman dan bagi saya khususnya sedang belajar.
Tentunya kami sadari bahwa banyak sekali kekurangan di sana-sini dan oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan sebagai pembelajaran bagi kami. Saya ucapkan terimakasih dan selamat membaca.



                                                                                                            Pemakalah




A. Pengertian, fungsi dan tujuan Agama.

Sementara itu ada juga penulis yang mengartikan bahwa agama menurut bahasa sansekerta terdiri dari dua kata “A” dan “Gama”, A yang berarti tidak dan Gama yang berarti kacau balau, jadi agama mempunyai arti tidak kacau balau (teratur). Bila agama itu disalin ke dalam bahasa arab yang berarti al-Din atau al-millah, ia dapat bermakna adat kebiasaan, tingkah laku, patuh, hokum, aturan, dan pikiran. Orang barat menggunakan kata agama dengan sebutan Religion yang biasanya digunakan untuk kepentingan tertentu dari umat manusia yang merupakan unsure pokok bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Pengertiannya adalah hubungan yang tetap antara manusia dengan yang bukan manusia. Sementara itu definisi mutlak dari agama dalam wacananya agak mengalami kesulitan tersendiri, bahkan hampir mustahil untuk dapat mendefinisikan agama yang bias diterima  atau disepakati semua kalangan. Untuk itu setidaknya ada tiga cara pendekatan yaitu segi fungsi, institusi, dan subtansi.

Para ahli sejarah, cenderung mendefinisikan agama sebagai suatu institusi historis. Para ahli di bidang sosiologi dan antropologi cenderung mendefinisikan agama dari sudut fungsi sosialnya. Pakar teologi, fenomenologi, dan sejarah agama melihat agama dari aspek substansinya yang sangat asasi yaitu sesuatu yang sakral. Pada hakikatnya ketiga pendekatan itu tidak saling bertentangan, melainkan saling melenyempurnakan dan melengkapi, khususnya jika menginginkan agar pluralism agama didefinisikan  sesuai kenyatan objektif di lapangan.
Sementara itu fungsi dan tujuan dari agama adalah sebagai tatanan Tuhan yang dapat membimbing Manusia yang berakal untuk berusaha mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat “kehidupan selanjutnya”.

Agama mengajarkan para penganutnya untuk mengatur hidupnya agar mendapatkan kebahagiaan untuk dirinya maupun masyarakan sekitarnya, selain itu sebagai pembuka jalan kepada sang Pencipta manusia. Tuhan yang Maha Esa ketika telah mati. Ajaran agama yang universal mengandung kebenaran yang tidak dapat diubah meskipun masyarakat telah menerima itu berubah  dalam struktur dan cara berfikirnya

B. Dimensi (unsur-unsur) Agama.
Dimensi Agama yang telah dikonsepsikan manusia adalah: adanya kepercayaan kepada Sang Pencipta, Adanya wahyu asli, dogma teologi, yakin tentang adanya supranatural, adanya proses evolusi.

C. Kebutuhan manusia terhadap agama.
Kita mungkin telah dapat merasakan bagaimana pentingnya peranan yang telah dimainkan oleh agama dalam kehidupan manusia. Hal itu malah mungkin menimbulkan kekecewaan pada manusia, karena betapa sering perwujudan agama gagal. Begitu juga kita telah merasakan betapa pentingnya mutu kehidupan beragama itu bagi seluruh tradisi manusia.
Barangkali kita juga telah mengambil sikap baru terhadap agama lain yang bukan agama kita peluk sendiri. Bukan dalam arti bahwa kita menyetujui semua agama tersebut. Dalam menelaah kehidupan semua agama manusia tersebut, tidak ada hal yang mengharuskan garis batas keyakinan agama lain terlewati. Namun barangkali kita telah dapat memandang agama-agama tersebut sebagai keyakinan yang dianut oleh manusia yang hidup, yaitu orang-orang yang juga mempertanyakan berbagai masalah dasar yang juga kita pertanyakan, mereka juga mencari hidup yang lebih luhur terhadap agamanya.

Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan . agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita. Adakah kekuatan tertinggi lain yang mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan kita? Bagaimanakah kehidupan dimulai? Apa arti semuanya ini? Mengapa orang menderita? Apa yang terjadi terhadap diri kita apabila kita telah mati?

Mengingat hal demikian wajarlah jika agama menjadi sangat dibutuhkan oleh manusia, karenanya ia mampu memberikan jawaban sekaligus inspirasi bagi terwujudnya kehidupan yang diinginkan manusia.
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah :
  • Karena agama merupakan sumber moral
  • Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
  • Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
  • Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.
Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78


“Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang mensyukurinya.“
Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan rayuan, baik dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan daridalam diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu
  • Godaan dan rayuan yang berysaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah Al-Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada hidayah ataukebaikan.
  • Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan,yang menurut istilah Al-Gazali dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada kejahatan
Disinilah letak fungsi agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia kejalan yang baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran.
D. Fungsi Agama
·         Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia
Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia sentiasanya memberi penerangan kepada dunia(secara keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan dalam masalah ini sebenarnya sulit dicapai melalui indra manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa dunia adalah ciptaan Allah(s.w.t) dan setiap manusia harus menaati Allah(s.w.t).
·         Menjawab pelbagai pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia
Sebagian pertanyaan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan pertanyaan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya pertanyaan kehidupan setelah mati, tujuan hidup, soal nasib dan sebagainya. Bagi kebanyakan manusia, pertanyaan-pertanyaan ini sangat menarik dan perlu untuk menjawabnya. Maka, agama itulah fungsinya untuk menjawab soalan-soalan ini.
·         Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah karena sistem agama menimbulkan keseragaman bukan saja kepercayaan yang sama, melainkan tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
·         Memainkan fungsi peranan sosial.
Kebanyakan agama di dunia ini menyarankan kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi peranan sosial.[2]
Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain diantaranya:
v  Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatankan memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui inderia manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan Allah SWTdan setiap manusia harus menaati Allah SWT

v  Menjawab pelbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia
.Sesetangah soalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati, matlamat  menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi untuk menjawab soalan-soalan ini.
v  .Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerana sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama, malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.

v  .Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kod etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosia


1.      lFungsi Sosial Agama
Secara sosiologis, pengaruh agama bisa dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh yang bersifat positif atau pengaruh yang menyatukan (integrative factor) dan pengaruh yang bersifat negatif atau pengaruh yang bersifat destruktif dan memecah-belah (desintegrative factor).
Pembahasan tentang fungsi agama disini akan dibatasi pada dua hal yaitu agama sebagai faktor integratif dan sekaligus disintegratif bagi masyarakat.
Fungsi Integratif Agama
Peranan sosial agama sebagai faktor integratif bagi masyarakat berarti peran agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga agama menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.

2.      Fungsi Disintegratif Agama.
Meskipun agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan, mengikat, dan memelihara eksistensi suatu masyarakat, pada saat yang sama agama juga dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-belah bahkan menghancurkan eksistensi suatu masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam mengikat kelompok pemeluknya sendiri sehingga seringkali mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain

3.      Tujuan Agama
Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya ber-budipekerti dengan adab yang sempurna baik dengan tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat.semua agama sudah sangat sempurna dikarnakan dapat menuntun umat-nya bersikap dengan baik dan benar serta dibenarkan. keburukan cara ber-sikap dan penyampaian si pemeluk agama dikarnakan ketidakpahaman tujuan daripada agama-nya. memburukan serta membandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk agama
Beberapa tujuan agama yaitu :
  • Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tahuit).
  • Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan  baik, sehingga dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
  • Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah.
  • Menyempurnakan akhlak manusia.




Daftar Pustaka


Smith, Huston. Agama-Agama Manusia, terj., Saafroedin bahar  (Jakarta: Yayasan Obor indonesia, 2001).

Keene,Michael. Agama-agama Dunia, terj., F.A. Soepapto (Yogyakarta: Kanisius, 2006).

Thalhas, T.H. Ilmu Perbandingan Agama (Jakarta: Galura pass, 2006).

Mutahhari, Murtadha Perspektif Al-Qur`an tentang Manusia dan Agama. peny., Haidar bagir (Bandung: Mizan, 1997).

Malik Thoha, Anis. Tren Pluralisme Agama: Tinjauan kritis (Depok: Perspektif, 2005).







































M a k a l a h
Fungsi Agama Bagi Manusia

Disusun guna memenuhi tugas tambahan Mata Kuliah
Telaah Kurikulum PAI
Dosen Pengampu Dra. S. Marfu’ah, MPd







Logo STAIN2






Oleh:
Mucharror                              11110193



JURUSAN  TARBIYAH
PROGRAN STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
2012





[1] [1].( Murtadha mutahhari, Perspektif Al-Qur`an tentang Manusia dan Agama, peny., Haidar bagir, (Bandung: Mizan, 1997), h. 41-42..

1 komentar: