SELAMAT DATANG di CharrorS Blog# Tempat Belajar# Sharing# dan berbagi Informasi dan Berita

Selamat Datang Di charrors Blog, tempat belajar, tempat berbagi info dan data

Senin, 30 September 2013

hubungan psikologi pendidikan dengan ilmu lain

HUBUNGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DENGAN ILMU LAIN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Dra. Sri Suparwi, M.A








Disusun Oleh :
Risa Suryani                   11311040
Laela Hidayah A            11311046
Alfiatur Rosyida            h          11311049


TADRIS BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGARI SALATIGA
2013





Hubungan Psikologi Pendidikan dengan Ilmu Lain

            Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari keadaan manusia, sudah barang tentu mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain, yang sama-sama mempelajari tentang keadaan manusia. Hal ini akan memberi gambaran bahwa manusia sebagai makhluk hidup tidak hanya dipelajari oleh psikologi saja, tetapi juga dipelajari oleh ilmu-ilmu lain. Manusia sebagai makhluk budaya maka psikologi akan mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu kebudayaan, dengan filsafat, dengan antropologi, sosiologi, biologi, dan lain sebagainya.
A.  Hubungan psikologi pendidikan dengan Filsafat
Psikologi adalah ilmu yang sudah berkembang sejak abad ke 17 dan abad ke 18 serta tampak pesat kemajuannya pada abad ke 20. Pada awalnya ilmu ini adalah bagian dari filsafat, sebagai mana ilmu-ilmu lain, misalnya ilmu hokum, ekonomi, dan sebagainya. Namun kemudian memisahkan diri sebagai ilmu tersendiri, manusia sebagai makhluk hidup juga merupakan objek dari filsafat, yang antara lain membicarakan soal hakikat kodrat manusia, tujuan hidup manusia, dan sebagainya. Sekalipun psikologi pada akhirnya memisahkan diri dari filsafat, namun masih tetap mempunyai hubungan dengan filsafat. Bahkan dapat dikemukakan bahwa ilmu-ilmu yang telah memisahkan diri dari filsafat itupun tetap masih ada hubungan dengan filsafat, terutama mengenai hal-hal yang menyangkut sifat hakikat serta tujuan dari ilmu pengetahuan.
B.  Hubungan Psikologi pendidikan dengan Antropologi
Antropologi secara etimologi berarti ilmu tentang manusia, antropos berarti manusia, dan logos berarti ilmu. Antropologi sebagai ilmu yang masih muda mempunyai perhatian terhadap semua cabang pengetahuan yang berhubungan dengan manusia, yaitu manusia sebagai gejala biologis dan manusia sebagai makhluk social dan budaya.
Apa yang diselidiki oleh antropologi, sebenarnya juga banbyak yang merupakan obyek-obyek dari psikologi. Psikologi menyelidiki tingkah laku manusia sebagai individu. Untuk mengetahui suatu individu tidak mungkin kita dapat melepaskan diri dari usaha mengetahui bagaimana kebudayaan masyarakat tempat individu itu hidup dan dibesarkan. Sebaliknya, untuk mengetahui suatu kebudayaan tertentu sering kali diperlukan untuk mengerti/mengetahui bagaimana orang-orang/individu-individu dalam masyarakat itu mengalami dan merasakannya. Jadi, psikologi dan antropologi keduanya menyangkut daerah dan masalah-masalah tertentu yang bersamaan, keduanya saling mengisi (suplementer). Berbedaan yang prinsipil hanyalah terletak pada apa yang menjadi tekanannya. Psikologi menekankan pada individu, sadangkan antropologi menekankan pada kelompok.
C.  Hubungan psikologi pendidikan dengan sosiologi
Manusia sebagai makhluk social juga menjadi objek sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan manusia, mempelajari manusia di alam masyarakatnya. Karena itu, baik psikologi maupun sosiologi yang sama-sama membicarakan manusia, tidaklah mengherankan kalau pada suatu waktu adanya titik titik pertemuan di dalam meninjau manusia, misalnya soal tingkah laku. Tinjauan sosiologi yang penting ialah hidup dalam bermasyarakatnya, sedangkan tinjauan psikologi, bahwa tingkah laku sebagai manifestasi hidup kehijawaan yang didorong oleh moral tertentu hingga manusia itu bertingkah laku atau berbuat. Karena danya titik-titik persamaan ini, maka timbullah cabang ilmu pengetahuan dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial.
D.  Hubungan psikologi pendidikan dengan pedagogik
Pedagogik sebagai ilmu yang bertujuan untuk memberikan bimbingan hidup manusia sejak lahir sampai mati tidak akan sukses, bilamana tidak mendasarkan diri kepada psikologi, yang tugasnya memang menunjukkan perkembangan hidup manusia sepanjang masa, bahkan cirri dan wataknya serta kepribadiannya ditunjukkan oleh psikologi. Dengan demikian, pedagogic baru akan tepat mengenai sasaran, apabila dapat memahami langkah-langkahnya sesuai dengan petunjuk psikologi. Oleh karena itu sangat eratnya tugas antara keduanya, maka timbul educational psikologi (ilmu jiwa pendidikan).
E.   Hubungan psikologi pendidikan dengan agama
Di dalam agama terdapat ajaran tentang bagaimana agar manusia mau menerima petunjuk Tuhannya, sehingga manusia itu sendiri tanpa paksaan bersedia menjadi hamba-Nya yang baik dan taat. Itulah sebabnya dapat dikatakan bahwa di dalam agama itu penuh dengan unsur-unsur pedagogis yang bahkan merupakan esensi pokok dari tujuan agama diturunkan oleh Tuhan kepada umat manusia. Unsur pedagogis dalam agama tidak dapat mempengaruhi manusia kecuali bilamana disampaikan kepadanya sesuai dengan petunjuk-petunjuk psikologi, dalam hal ini psikologi pendidikan.
            Contoh bahwa psikologi dan agama mempunyai hubungan erat dalam memberikan bimbingan manusia adalah terhadap manusia yang berdosa pada manusia yang melanggar norma tersebut dapat mengakibatkan perasaan nestapa dalam dirinya meskipun hukuman lahirnya tidak diberikan terhadapnya.
F.   Hubungan psikologi pendidikan dengan ilmu pengetahuan alam
Ilmu pengetahuan  alam mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi. Dengan memisahka diri dengan filsafat, ilmu pengetahuan alam mengalami kemajuan yang cukup cepat, hingga ilmun pengetahuan alam menjadi contoh bagi perkembangan ilmu-ilmu lain termasuk psikologi, khususnya metode ilmu pengetahuan mempengaruhi perkembangan metode dalam psikologi, karenanya sebagian ahli berpendapat, kalau psikologi ingin mendapatkan kemajuan haruslah mengikuti kerja yang ditempuh ilmu pengetahuan alam. Apa yamng ditempuh oleh Fechner dan Weber sangat mempengaruhi cara kerja Wilhelm Wundt, yakni dengan menggunakan metode psikofisik, yaitu metode yang tertua dalam lapangan psikologi eksperimental, yang banyak dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan alam (Wood Worth, 1951).
Kenyataan, bahwa karena pengaruhg ilmu oengetahuan alam, psikologi mendapatkan kemajuan yang sangat cukup depat, sehingga akhirnya psikologi dapat diakui sebagai suatu ilmu yang berdiri sendiri terlepas dari filsafat, walaupun pada akhirnya, metode ilmu pengetahuan alam ini tidak seluruhnya digunakan dalam lapangan psikologi, oleh karena perbedaan dalam objeknya. Sebab ilmu pengetahuan alam berobjekkan manusia yang hidup, sebagai makhluk yang dinamik, berkebudayaan, tumbuh berkembang, dan dapat berubah pada setiap saat.
G.  Hubungan psikologi pendidikan dengan biologi
Biologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan berarti bahwa semua benda yang hiduo menjadi objek biologi. Oleh karena itu biologi berobjekkan benda-benda yang hidup, maka cukup banyak ilmu-ilmu yang tergabung di dalamnya. Maka baik biologi maupun psikologi sama-sama mmbicarakan manusia. Sekalipun masing-masing ilmu itu meninjau dari sudut yang berlainan namun segi-segi tertentu, kedua ilmu itu ada titik-titik pertemuan. Biologi maupun antropologi, keduanya yidak mempelajari perihal proses-proses kejiwaan, dan inilah yang dipelajari oleh psikologi.



















Kesimpulan

                        Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari keadaan manusia, sudah barang tentu mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain, yang sama-sama mempelajari tentang keadaan manusia. Hal ini akan memberi gambaran bahwa manusia sebagai makhluk hidup tidak hanya dipelajari oleh psikologi saja, tetapi juga dipelajari oleh ilmu-ilmu lain. Manusia sebagai makhluk budaya maka psikologi akan mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu kebudayaan, dengan filsafat, dengan antropologi, sosiologi, biologi, dan lain sebagainya.


















Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono.2004.Psikologi Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta.
Sarwono, Sarlito Wirawan.1976.Pengantar Umum Psikologi.Jakarta:Bulan Bintang.
Hasan, Chalijah.1994.Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan.Surabaya:Al-Ikhlas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar