BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada
manusia perkembangan fisik dan psikis setiap kali mencapai kematangan terjadi
pada waktu dan tempo yang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap
individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan, hal ini
berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu
akan mengalami fase-fase perkembangan : bayi, masa kanak-kanak, remaja, dewasa
dan tua.
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai
tahapan atau pembentukan tentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai
ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu.
B. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah
1.
Untuk memenuhi tugas mata
kuliah Psikologi Pendidikan.
2.
Untuk mengetahui lebih jauh
mengenai fase-fase perkembangan psikologi manusia khusunya pada anak didik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perkembangan
Dalam kamus bahasa Indonesia
perkembangan adalah perihal berkembang, mekar, terbuka terbuka membentang,
menjadi besar, luas, banyak dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah adalah development, yang merupakan rangkaian
yang bersifat progresif dan teratur dari fungsi kematangan (maturation) dan pelajaran (learning).
Istilah perkembangan dan pertumbuhan
dalam dunia psikologi dan pendidikan selalu mempunyai kaitan yang erat sekali.
Istilah ini sering digunakan secara bergantian namun sebenarnya keduanya mempunyai
pengertian yang berbeda. Tumbuh memang berbeda dengan berkembang. Sesuatu yang
tumbuh adalah sesuatu yang bersifat material dan kuantitatif, sedangkan
berkembang adalah suatu yang bersifat fungsional dan kualitatif.
(Tadjab:1994,19).
Dalam buku berjudul Pendidikan Psikologi Perkembangan (2010:68),
Baharudin berpendapat bahwa perkembangan berarti perubahan secara kualitatif.
Ini berarti perkembangan bukan sekedar penambahan tiap senti pada tinggi badan
seseorang atau kemamuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak
struktur dan fungsi yang kompleks.
B. Peristiwa
Gejala Perkembangan
Gejala
perkembangan tidak ditekankan pada segi materil, melainkan pada segi
fungsional. Untuk itu perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif
dari fungsi-fungsi. Sementara itu fungsi fungsi yang berkembang dalam aspek
kejiwaan secara kualitatif tampak dalam sifat kejiwaan sebagai berikut:
1.
Fungsi perhatian
2.
Fungsi pengamatan
3.
Fungsi tanggapan
4.
Fungsi ingatan
5.
Fungsi fantasi
6.
Fungsi pikiran
7.
Fungsi perasaan
8.
Fungsi kemauan
Dalam prosesnya perkembangan
tidak dapat dipisahkan dengan pertumbuhan dimana keduanya saling mempengaruhi
dan saling memiliki kekuatan untuk membentuk pola pertumbuhan dan perkembangan.
Kematangan fungsi jasmaniah sangat besar pengaruhnya pada perubahan fungsi
kejiwaan.
C. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan.
Persoalan mengenai
faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, dirumuskan
oleh para ahli dengan jawaban yang bermacam-macam. Pendapat-pendaat tersebut
dapat digolongkan menjadi tiga aliran golongan yaitu nativisme, empirisme dan
konvergensi.
1.
Nativisme
Para ahli yang mengikuti aliran ini berpendapat bahwa perkembangan
individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
2. Empirisme
Aliran ini bertentangan dengan aliran nativisme. Aliran ini berpendapat
bahwa perkembangan itu semata-mata berasal dari faktor lingkungan. Tokoh utama
aliran ini adalah John Locke (1632-1704).
3. Konvergensi
Aliran ini merupakan gabungan dari aliran nativisme dan empirisme yang
menggabungkan arti nereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan.
D.
Tahap-Tahap
Perrkembangan Psikologi Manusia
Tahap tahap perkembangan manusia
memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan pengorganisasian dan pemahaman,
kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam pengertian periode atau fase
perkembangan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pada setiap
periode tahap tahap perkembangan manusia menurut para ahli.
1.
John Santrock
dalam buku Life-Span Development
a. Periode prakelahiran (prenatal period)
ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini merupakan masa
pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang
sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira dalam
periode 9 bulan.
b. Masa bayi (infacy) ialah
periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan.
Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan
psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran
simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
c. Masa awal anak anak (early chidhood)
yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau
enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa
ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri,
mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah dan meluangkan waktu berjam jam
untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah
dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.
d. Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle
and late childhood) ialah periode perkembangan yang
merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, periode ini biasanya
disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan-keterampilan fundamental
seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai.
e. Masa remaja (adolescence)
ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal
dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada
usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang
cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk
tubuh, dan perkembangan karakteristik. Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak,
dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
f. Masa awal dewasa (early adulthood)
ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal
usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tiga puluhan tahun. Ini
adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan
karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan
seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
g. Masa pertengahan dewasa (middle
adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula
pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan
tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi
dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang
berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
h. Masa akhir dewasa (late adulthood)
ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh
tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas
berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan
penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
2.
Elizabeth B. Hurlock
Beberapa tahapan psikologi menurut Elizabeth B. Hurlock
a.
Pralahir/Prenatal : 9 bulan (± 270 hari)
b.
Infancy/Bayi :
10 – 14 hari
c.
Babyhood/Masa Bayi : 2 minggu
– 2 tahun
d.
Childhood/Anak-anak : 2 tahun –
remaja
e.
Addlesence remaja : 11/13
tahun – 21 tahun
f. Remaja
akhir : 24 tahun –
meninggal
3.
Aristoteles
Menurut Aristoteles, tahap psikologi manusia dibagi ke dalam 3 tahap.
a.
0 – 7 tahun : Masa anak
kecil / Bermain
b.
7 – 14 tahun : Masa anak –
anak / Sekolah rendah
c. 14 – 21
tahun : Masa remaja / Pubertas
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan merupakan perubahan yang sistematis,
progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir
hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang
dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.
Tahapan-tahapan
perkembangan manusia:
1.
Fase pra kelahiran
2.
Fase bayi
3.
Fase awal masa anak
4.
Fase pertengahan dan akhir anak
5.
Fase remaja
6.
Fase awal dewasa
7.
Fase pertengahan dewasa
8.
Fase akhir dewasa
B. Saran
Adanya gejala dan fase-fase perkembangan psikologi tersebut
di atas, hendaknya menjadi pertimbangan bagi pendidik untuk memberikan
pembinaan dan bimbingan agar perkembangan manusia khususnya anak didik menuju
arah yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin (2010), Pendidikan Dan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Tadjab
(1994), Ilmu Jiwa Pendidikan, Surabaya: Karya Abditama.