SELAMAT DATANG di CharrorS Blog# Tempat Belajar# Sharing# dan berbagi Informasi dan Berita

Selamat Datang Di charrors Blog, tempat belajar, tempat berbagi info dan data

Sabtu, 03 Januari 2015

Artikel: Nilai-Nilai Thaharoh dalam Kehidupan Sehari-hari

Image result for thaharoh
            
NILAI – NILAI THAHARAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Thaharah dalam bahasa Arab bermakna An-Nadhzafah, yaitu kebersihan. Sedangkan Thaharah dalam  istilah para ahli fiqih adalah mencuci anggota tubuh tertentu dengan cara tertentu dan mengangkat hadats dan menghilangkan najis.
Thaharah atau bersuci sangat penting dalam Islam. Tanpa adanya thaharah, ibadah kita kepada Allah SWT tidak akan diterima. Sebab beberapa ibadah utama mensyaratkan thaharah secara mutlak. Tanpa thaharah, ibadah tidak sah. Bila ibadah tidak sah, maka tidak akan diterima Allah. Kalau tidak diterima Allah, maka konsekuensinya adalah kesia-siaan.


Allah SWT telah memuji orang-orang yang selalu menjaga kesucian di dalam Al-Quran. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan orang-orang yang membersihkan diri. (QS. Al-Baqarah : 222).
Banyak nilai yang terkandung dari thaharah itu sendiri, di antaranya yaitu dari segi kebersihan, religius, kesehatan dan keindahan lingkungan.
Nilai Thaharah dari segi kebersihan misalnya dengan kita melaksanakan thaharah berarti secara tidak langsung, kita sudah membersihkan diri kita sendiri dari kekotoran.
Dari segi religius, thaharah adalah bentuk ritual, karena untuk menetapkan sesuatu itu suci atau  tidak, justru tidak ada alasan logis yang masuk akal. Kesucian atau kenajisan itu semata-mata ajaran, ritus, ritual dan kepercayaan. Ketentuan seperti itu tentu resmi datang dari Allah SWT dan dibawa oleh Rasulullah SAW secara sah.
Sedangkan nilai thaharah dari segi kesehatan dan keindahan lingkungan yaitu misalnya jika kita melaksanakan thaharah, secara disadari atau pun tidak kita juga sudah menjaga kesehatan, dalam thaharah di syariatkan beristinja, berkumur-kumur, siwak dan lain sebagainya. Semua ini mewujudkan kebersihan lahiriyah sekaligus mengatisipasi datangnya penyakit. Dengan Thaharah kita juga bisa membuat lingkungan menjadi lebih indah, misalnya kita dilarang buang air di jalan raya, di bawah pohon tempat berteduh, di lubang binatang dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk menyelamatkan lingkungan.
Ada 3 hikmah dari melakukan wudlu’ sebagaimana sabda Nabi, yaitu :
1. Menjaga dan meningkatkan kesehatan
Dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, maka bagian tubuh kita yang paling banyak atau senantiasa terbuka adalah bagian wajah, kepala, tangan dan kaki atau lebih spesifik lagi ditambah dengan hidung, mulut, telinga dan leher. Kesemuanya berhubungan dengan dunia luar yang sudah barang tentu banyak terdapat kuman-kuman, virus, bahkan radiasi-radiasi yang sangat berbahaya bagi kulit dan tubuh manusia.
Disamping itu semua bagian anggota wudlu terdapat panca indera kita (mata, hidung, lidah, telinga dan telapak tangan sebagai pusat indera peraba) yang semuanya senantiasa bekerja tiada henti sepanjang aktifitas kehidupan kita yang tentu membutuhkan relaksasi dan pendinginan. Dengan berwudlu, maka bagian-bagian tersebut mendapatkan basuhan secara periodik melalui waktu-waktu yang telah diatur Allah swt yang memiliki hikmah tersendiri.
Salah seorang pakar kesehatan Prof. HM. Hembing Wijayakusuma, dalam bukunya Hikmat Shalat untuk Pengobatan dan Kesehatan, beliau mengatakan bahwa dalam diri manusia terdapat 14 meridian yang menjadi dasar dalam teori Akupunktur dalam pengobatan Cina. Dan ketika seseorang melakukan wudlu’, maka anggota-anggota tersebut tidak hanya terbasuh air, namun juga mendapatkan tekanan-tekanan yang sudah barang tentu sangat bepengaruh terhadap peningkatan kesehatan.
2. Menghilangkan dosa-dosa
Tidak bisa dipungkiri bahwa bagian-bagian tubuh kita yang menjadi penyumbang terbesar koleksi dosa-dosa adalah bagian-bagian yang wajib atau disunnahkan kita membasuhnya ketika berwudlu, mata, hidung, mulut, telinga, tangan dan kaki merupakan sarana yang tidak hanya berguna dalam beramal shalih akan tetapi juga sebagai media perbuatan maksiat kita kepada Allah swt. Dan dengan berwudlu maka, dosa-dosa hasil maksiat kita dengan karunia Allah diampuni atau dihapuskan.
3. Kemulyaan pada hari qiyamat

Berwudlu akan mengakibatkan kita mendapatkan kemulyaan pada hari qiamat berupa menjadi cemerlangnya bagian-bagian tubuh kita yang senantiasa terbasuh air wudlu’, dan juga dimasukkannya kita nanti kedalam surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar