SELAMAT DATANG di CharrorS Blog# Tempat Belajar# Sharing# dan berbagi Informasi dan Berita

Selamat Datang Di charrors Blog, tempat belajar, tempat berbagi info dan data

Sabtu, 03 Januari 2015

psikologi pendidikan


PEMBAHASAN

A.    Definisi Psikologi Pendidikan

1.      Pengertian Psikologi
Psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikologi. Psikologi secara harfiah (Syah, 1997 / hal. 7) berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu : psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu jiwa.
William James (Syah, 1997/ hal. 8) menganggap psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental
John B. Watson (Syah, 1997 / hal.8) mengubah definisi psikologi menurut James menjadi ilmu pengetahuan tentang tingkah laku (behaviour) organisme.
Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal.8) membatasi psiklogi sebagai “cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan aas gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa”. Dimana gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa tersebut meliputi respon organisme dan hubungannya dengan lingkungannya.


2.      Pengertian Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Syah, 1997 / hal.10) Pendidikan berasal dari kata “didik”, yang mendapat awal me sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 
Tardif (Syah, 1997 / hal. 10) secara luas, pendidikan adalah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Secara luas dan representatif, pendidikan ialah .....the total process of developing human abilities and behaviors, drawing on almost all life’s experience (seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan).
Menurut Dictionary of Psychology (Syah, 1997 / hal. 11) Pendidikan diartikan sebagai ..... the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes etc. Usually the term is applied to formal institution. Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah, madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya.
3.      Pengertian Psikologi Pendidikan

a)      Menurut Lester D. Crow & Alice Crow:
“Educational psycology can be regarded as an applied science, in that it seeks to explain according to scientifically determined principle and facts concerning human behavior.” (Lester D. Crow & Alice Crow, 1958, 7)
b)      Menurut Sumadi Suryabrata:
“Psikologi pendidikan diartikan sebagai pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam proses pendidikan.” (Drs. Suryabrata, 1984, hal.2)

c)      Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan
Barlow (Syah, 1997 / hal. 12) Psikologi pendidikan adalah ...... a body of knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resource to aid you in functioning more effectively in teaching learning process.
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.
Dengan demikian, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.

B.     Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Karena psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan perhatiannya pada penemuan dan apllikasi prinsip-prinsip dan tekhnik –tekhnik psikologi ke dalam pendidikan maka ruang lingkup psikologi pendidikan meiputi topik-topik psikologi yang erat hubungannya  dengan pendidikan.
Crow & Crow (Rachmat dkk,2006:3) secara ekspilist mengemukakan psikologi pendidikan sebagai ilmu terapan berusaha untuk menerangkan masalah belajar menurut prinsip-prinsip dan fakta –fakta mengenai tingkah laku manusia yang telah ditentukan secara ilmiah. Sejalan dengan pendapat itu Crow & crow mengemukakan bahwa data yang dicoba didapatkan oleh psikologi pendidikan , antara lain:
  1.  Sejauh mana Faktor-faktor pembawaan dan lingkungan yang berpengaruh terhadap belajar
  2.  Sifat- sifat dari proses belajar
  3.  Hubungan antara tingkat kematangan dengan dengan kesiapan belajar
  4.  Signifikansi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasan belajar
  5. Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi selama dalam belajar
  6.  Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar
  7. Tekhnik-tekhnik yang efektif bagi penilaian kemauan belajar
  8. Pengaruh/akibat relative dari pendidikan formal disbanding dengan pengalaman – pengalaman belajar yang incidental dan informal terhadap suatu individu
  9.  Nilai/mamfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah    
  10. Akibat /pengaruh psikologis yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap siswa.
Soemanto (2006:9) dalam pengamatannya tentang buku psikologi pendidikan, menyatakan bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan adalah:
  • Pengetahuan tentang psikologi pendidikan
  • Pentingnya psikologi pendidikan
  • Hereditas
  • Lingkungan fisiologis
  • Pertumbuhan dan perkembangan
  • Sifat dan hakikat kejiwaan manusia
  • Proses-proses tingkah laku
  • Hakikat dan ruang lingkup belajar
  • Factor-faktor yang mempengaruhi belajar
  • Prinsip-prinsip dan teori-teori belajar
  • Tekhnik-tekhnik pengukuran dan evaluasi
  • Statistik dasar
  •  Kesehatan mental
  • Pendidikan watak
  • Apabila psikologi pendidikan dalam metodologi pengajaran modern
Namun menurut Sumadi Suryobroto (1987) Ruang Lingkup psikologi pendidikan meliputi :
• Pengetahuan tentang psikologi pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajari dan sejarah munculnya psikologi pendidikan
• Pembawaaan
• Lingkungan fisik dan psikologis
• Perkembangan siswa
• Proses – proses tingkah laku
• Hakekat dan ruang lingkup belajar
• Faktor yang mempengaruhi belajar
• Hukum dan teori belajar
• Pengukuran pendidikan
• Aspek praktis pengukuran pendidikan
• Transfer belajar
• Ilmu statistik dasar
• Kesehatan mental
• Pendidikan membentuk watak / kepribadian
• Kurikulum pendidikan sekolah dasar
• Kurikulum pendidikan sekolah menengah
Psikologi dilihat dari segi objeknya, psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu : ( dalam walgito , 2003:23)
a. Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia
Psikologi yang diteliti dan dipelajari dalam psikologi disini adalah tentang perilaku sesorang atau perilaku manusia.
b. Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan atau yang disebut dengan psikologi hewan.
Psikologi ini meneliti dan mempelajari perilaku hewan dan dari hasil penelitian tersebut dapat berguna untuk mengerti tentang keadaan manusia.Dengan demikian, maka dalam psikologi itu fokusnya adalah manusia. Banyak penelitian yang dilakukan pada hewan, yang akan hasilnya kemudian diarahkan pada manusia.

Psikologi umum adalah psikologi meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan psikis manusia yang tercemin dalam perilaku pada umumnya, yang dewasa, yang normal dan yang berkultur.

Psikologis khusus adalah psikologi yang meneliti dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas psikis manusia. Psikologi khusus dibagi menjadi :

1. Psikologi perkembangan
Yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi (dari lahir) sampai remaja.
2. Psikologi anak
Yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi (dari lahir) sampai berumur 12 tahun.
3. Psikologi Sosial
Yaitu psikologi yang khusus membicarakan tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan situasi (kontek ) sosial. Contoh : Massa.
4. Psikologi Pendidikan
Yaitu psikologi yang khusus menguraikan kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan atau psikologi yang memahami manusia dalam pendidikan.
5. Psikologi Kepribadian
Yaitu psikologi yang khusus menguraikan tentang pribadi manusia atau psikolgi yang berbicara tentang bagaimana perkembangan kepribadian seseorang.
6. Psikologi kriminal
Yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas
7. Psikologi perusahaan
Yaitu psikologi yang berhubungan dengan soal perusahaan.
8. Psikologi Industri
Yaitu psikologi yang berhubungan dengan soal industri.

C.    Metode-Metode Psikologi Pendidikan
Metode merupakan cara yang digunakan atau jalan yang ditempuh menuju ketujuan tertentu. Maka metode psikologi pendidikan adalah cara yang digunakan atau jalan yang ditempuh untuk sampai pada tujuan psikologi pendidikan, yaitu mendapatkan asas-asas, pokok-pokok, atau prinsip-prinsip tentang tingkah laku anak didik dalam situasi pendidikan dan yang dapat membantu pendidikan. Dalam hal-hal tertentu dan dalam batas-batas tertentu, metode ini juga dapat dipergunakan oleh para pendidik atau para guru dalam memahami dan memecahkan problem-problem pendidikan.
Pada dasarnya metode itu meliputi usaha pengumpulan data, pengolahan dana penyimpulannya. Berikut ini dibahas beberapa metode yang lazim dipergunakan dalam psikologi pendidikan, dengan titik berat pada metode pengumpulan data.
a.       Metode Observasi
Metode observasi adalah metode yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku anak didik dalam situasi yang wajar, dilaksanakan dengan berencana, kontinyu dan sistematik, serta diikuti dengan upaya mencatat atau merekam secara lengkap. Dengan sifat wajar, berarti bahwa anak didik itu dalam keadaan tidak dibuat-buat dan tidak mengetahui anak didik itu sedang di observasi. Berencana berarti bahwa sebelum observasi dilaksanakan harus ada persiapan yang matang tentang aspek-aspek tingkah laku yang akan di observasi. Dengan kontinyu berarti bahwa dalam melaksanakan observasi harus bersambungan antara periode yang satu dengan periode yang lain. Dengan sistematik berarti bahwa aspek-aspek yang di observasi itu harus tersusun secar teratur, sehingga tidak sekedar tumpukan catatan tentang tingkah laku. Dengan upaya mencatat atau merekam tentu dengan mudah kita fahami karena jika hanya mengamati tanpa mencatat atau merekam, maka hasilnya mudah dilupakan. Dewasa ini dengan kemajuan teknologi, observasi itu semakin maju.
b.      Metode Experimen dan Tes
Dengan metode experiment dengan sengaja diciptakan situasi buatan. Dalam pendidikan, dan pada situasi itu ditempatkan subjek penelitian tertentu. Kepada subjek di sampaikan perangsang=perangsang tentu untuk mendapatkan reaksi atau response tertentu. Kemudian response itu di analisis untuk mendapatkan kesimpulan tertentu. Pada lazimnya digunakan dua kemlompok subjek, yaitu kelompok experien dan kelompok control. Mirip metode experiment adalah metode tes. Metode test dilakukan dengan memberikan tugas yang dilakukan oleh subjek, baik tugas tertulis maupun tugas lisan. Perbedaannya dengan experiment,
Perbedaan metode experiment dengan metode test
Metode experiment
Metode test
Experiment akan memperoleh prinsip umum yang berkenan dengan seluruh subjek, atau akan diperoleh suau genelralisasi
Tes akan memperoleh perbedaan sifat=sifat individual setiap subjek,
Pada experiment dapat digunakan tes sebagai alat,
pada tes digunakan item-item atau pola untuk dilakukan oleh para subjek, tidak mungkin test menggunakan experiment.
Ada beberapa macam test misalnya test intelegensi, test sikap, test situasi, test kecepatan reaksi, dan test hasil belajar dan sebagainya.
c.       Metode Kuesioner dan Interview
Kuesioner sering disebut juga angket (Prancis : enquete). Berupa daftar yang memuat sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada subjek untuk dikerjakan (dijawab). Jawaban-jawaban itu kemudian dianalisis dan disimpulkan. Pada umumnya jawaban itu sudah tersedia, sehingga subjek tinggal memilih jawaban yang tepat untuk setiap item. Ditinjau dari segi penjawab, dapat dibedakan atas dua macam, yaitu langsung (direct) dan tak langsung (indirect). Disebut langsung jika yang harus menjawab adalah subjek itu sendiri, dan disebut tak langsung jika yang menjawab harus menjawab adalah orang yang mengetahui hal-ikhwalnya subjek itu.
d.      Metode Ilmiah
Merupakan prosedur yang sistematik dalam memecahkan permasalahan dan merupakan suatu pendekatan objektif yang terbuka untuk dikritik, dikonfirmasikan, dimodifikasi atau bahkan mungkin ditolak kebenarannya oleh penelitian berikutnya. Digunakan untuk menyelesaikan permasalahan perilaku yang lebih kompleks yang harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
e.       Metode Diferensial
Digunakan untuk meneliti perbedaan-perbedaan individual yang terdapat di antara anak didik. Menggunakan berbagai macam teknik pengukuran (contoh: tes, angket, dsb) serta menggunakan statistik untuk menganalisis.
f.       Metode Klinis
Digunakan untuk mengumpulkan data secara lebih rinci mengenai perilaku penyesuaian dan kasus-kasus perilaku menyimpang.
g.      Metodolgi Longitudinal
Metode ini adalah metode penelitian yang membutuhkan waktu relatif lama untuk mencapai suatu hasil penelitian. Misalnya metode yang ditempuh didalam penelitian tentang perkembangan anak.
h.      Metode cross-sectional
Metode ini adalah metode penelitian yang tidak menggunakan waktu terlalu lama didalam mengadakan penelitian.
i.        Metode introspeksi
Metode ini adalah metode penelitian dengan melihat peristiwa-peristiwa kedalam dirinya sendiri. Atau psikologi tersendiri yang mengamati gejala-gejala tertentu.
j.        Metode instrospeksi eksperimental
Metode ini adalah penggabungan metode instrospeksi dengan eksperimen Pada Metode ekstrospeksi, subjek penelitian bukan dirinya sendiri tetapi orang lain. Dengan demikian diharapkan adanya sifat yang objektif dalam penelitian itu.
k.      Metode Biografi
Metode ini menguraikan tentang kehidupan, sikap, atau sifat lain mengenai orang bersangkutan.
l.        Metode analisis karya
Metode ini menggunakan analisis dari hasil karya.
m.    Metode testing
Metode penelitian yang menggunakan soal yang telah distandardisasikan

D.    Tokoh-Tokoh Dalam Psikologi Pendidikan
Bidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum awal abad ke-20. Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi pendidikan. Tokoh tersebut adalah William James, John Dewey, dan E.L. Thorndike.


1.      William James.
Dia adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang terkenal sebagai salah seorang pendiri Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, James juga terkenal sebagai seorang psikolog. Ia dilahirkan di New York pada tahun 1842. Setelah belajar ilmu kedokteran di Univ.  Harvard, ia belajar psikologi di Jerman danPerancis. Kemudian ia mengajar di Universitas Havard untuk bidang anatomi, fisiologi, psikologi, dan filsafat, hingga tahun 1907. Tak lama setelah meluncurkan buku ajar pikologinya yang pertama, yang pertama, principles of psychology, William James memberikan serangkaian kuliah yang bertajuk “talks to Teacher”. Dalam kuliah ini dia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak. James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif. Dia menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan memperluas cakrawala pemikiran anak.
2.      John Dewey.
Dia adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang termasuk Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, Dewey juga dikenal sebagai kritikus sosial dan pemikir dalam bidang  pendidikan.  Dewey dilahirkan di Burlington pada tahun 1859. Setelah menyelesaikan studinya di Baltimore, ia menjadi guru besar dalam bidang filsafat dan kemudian dalam bidang pendidikan pada beberapa universitas. Sepanjang kariernya, Dewey menghasilkan 40 buku dan lebih dari 700-an artikel. Dia menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologis di tingkat praktis. Banyak ide penting lahir dari pemikiran John Dewey. Pertama, kita mendapatkan pandangan tentang anak-anak sebagai pembelajar aktif. Pemikiran yang kedua dari Dewey adalah bahwa pendidikan seharusnya di fokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya, ia percaya bahwa anak-anak seharusnya tidak hanya mendapat pelajaran akademik saja, tetapi juga harus di ajari cara untuk berpikir dan dan beradaptasi di luar sekolah sehingga anak-anak mampu memecahkan masalah secara reflektif.

3.      E.L Thorndike.
Edward Lee “Ted” Thorndike (31 Agustus 1874 – 9 Agustus 1949) adalah seorang psikolog Amerika yang menghabiskan hampir seluruh karirnya di Teachers College, Columbia University. Dia adalah anggota dewan Corporation Psikologis, dan menjabat sebagai presiden American Psychological Association pada tahun 1912. Thorndike member banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran serta perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah adalah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Ia mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran.
BAB III
PENUTUP

Psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan. Soemanto (2006:9) dalam pengamatannya tentang buku psikologi pendidikan, menyatakan bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan adalah:
  • Pengetahuan tentang psikologi pendidikan
  • Pentingnya psikologi pendidikan
  • Hereditas
  • Lingkungan fisiologis
  • Pertumbuhan dan perkembangan
  • Dll
Metode-metode yang digunakan:
Ø  Observasi
Ø  Eksperimen dan Tes
Ø  Kuesioner dan Interview
Ø  Dll
Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi pendidikan. Tokoh tersebut adalah William James, John Dewey, dan E.L. Thorndike.
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, Muhammad. 2012. Sejarah Perkembangan Psikologi Pendidikan dan Tokoh-tokohnya. http://muhammadamirullah14.wordpress.com/2012/02/27/sejarah-perkembangan-psikologi-pendidikan-dan-tokoh-tokohnya-2/
Djamal, A. Noerkadi. 1985. Ilmu Jiwa Pendidikan. IAIN Walisogo: Semarang.
Erlangga, Dicha. 2012. Sejarah Ringkas, Ruang Lingkup, dan Metode Psikologi Pendidikan. http://tugas-makalah.blogspot.com/2012/06/sejarah-ringkas-ruang-lingkup-dan.html
Soemanto, Wasty. 1990. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta: Malang.
Syaefurrachman, Asep, S.Ag..2010. Pengertian & Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan. http://ppiasep.blogspot.com/2010/10/ruang-linikgkup-dan-pengertiann.html
Taufik, Muhammad. 2012. Konsep Dasar Psikologi Pendidikan. http://taufikmalalak.wordpress.com/2012/04/14/konsep-dasar-psikologi-pendidikan/


 

 



4 komentar: