SELAMAT DATANG di CharrorS Blog# Tempat Belajar# Sharing# dan berbagi Informasi dan Berita

Selamat Datang Di charrors Blog, tempat belajar, tempat berbagi info dan data

Sabtu, 03 Januari 2015

sifat dan hakikat kejiwaan manusia

MAKALAH
SIFAT DAN HAKIKAT KEJIWAAN MANUSIA
Psikologi Pendidikan

JURUSAN TARBIYAH
PROGAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2013

BAB I
PENDAHULUAN
Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Tugas mendidik hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuan, jika pendidikan memiliki ciri khas yang secara prinsipil berbeda dengan hewan.
Ciri khas manusia yang membedakanya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu dari apa yang disebut dengan hakekat manusia. Disebut sifat hakekat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan. Pemahaman pendidikan terhadap sifat hakekat manusia akan membentuk peta tentang karakteristik manusia dalam bersikap, menyusun strategi, metode dan teknik serta memilih pendekatan dan orientasi dalam merancang dan melaksanakan komunikasi dalam interaksi edukatif.
Sebagai pendidik bangsa Indonesia, kita wajib memiliki kejelasan mengenai hakekat manusia Indonesia seutuhnya. Sehingga dapat dengan tepat menyusun rancangan dan pelaksaaan usaha kependidikannya. Selain itu, seorang pendidik juga harus mampu mengembangkan tiap dimensi hakikat manusia, sebagai pelaksanaan tugas kependidikanya menjadi lebih professional







BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sifat Dan Hakikat Manusia
Menurut ahli psikologi menyatakan bahwa hakekat manusia adalah rohani atau jiwa. Jasmani dan nafsu merupakan alat atau bagian dari rohani. Sifat hakikat manusia adalah ciri-ciri karakteristik yang secara prinsipil membedakan manusia dari hewan, meskipun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama dilihat dari segi biologisnya.
Bentuknya (misalnya orang hutan), bertulang belakang seperti manusia, berjalan tegak dengan menggunakan kedua kakinya, melahirkan, menyusui anaknya dan pemakan segala jenis makanan. Bahkan carles darwin (dengan teori evolusinya) telah berjuang menemukan bahwa manusia berasal dari kera tapi ternyata gagal karena tidak ditemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa manusia muncul sebagai bentuk ubah dari kera.
Disebut sifat hakikat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan. Karena manusia mempunyai hati yang halus dan dua pasukannya. Pertama, pasukan yang tampak yang meliputi tangan, kaki, mata dan seluruh anggota tubuh, yang mengabdi dan tunduk kepada perintah hati. Inilah yang disebut pengetahuan. Kedua, pasukan yang mempunyai dasar yang lebih halus seperti syaraf dan otak. Inilah yang disebut kemauan. Pengetahuan dan kemauan inilah yang membedakan antara manusia dengan binatang.
B.     Komponen Sifat dan Kejiwaan Manusia
Hakikat kejiwaan manusia terwujud dengan adanya kekuatan-kekuatan serta aktivitas-aktivitas kejiwaan dalam diri manusia, yang semua itu menghasilkan tingkah laku yang lebih sempurna dari pada makhluk-makhluk lain.
Menurut John Amos Comenius, manusia mempunyai tiga komponen jiwa yang menggerakkan aktifitas jiwa-raga. Tiga komponen jiwa tersebut meliputi: syaraf pertumbuhan, perasaan dan intelek. Oleh karena itu dikatakan, bahwa manusia mempunyai tiga sifat dasar. yaitu:
1.      Sifat biologis (tumbuh-tumbuhan): sifat ini telah membuat manusia tumbuh secara alami dengan prinsip-prinsip biologis dengan menggunakan lingkungannya.
2.      Sifat hewani; dengan adanya perasaan-perasaan hakiki, manusia mengalami desakan-desakan internal untuk mencari keseimbangan hidup. Melalui peralatan inderanya, manusia menjadi sadar dan menuruti keinginan-keinginan dan seleranya.
3.      Sifat intelektual; dengan sifat ini, manusia mampu menemukan benar atau salahnya sesuatu, dapat membedakan baik dan buruknya obyek, serta dapat mengarahkan keinginan dan emosinya. Sifat intelektual manusia inilah yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk lain. Dengan adanya sifat intelektual ini, manusia dilebihkan derajatnya dari makhluk-makhluk lain.
Hakikat kejiwaan manusia terwujud dengan adanya kekuatan-kekuatan serta aktivitas-aktivitas kejiwaan dalam diri manusia, yang semua itu menghasilkan tingkah laku yang lebih sempurna dari pada makhluk-makhluk lain.
C.     Kekuatan-Kekuatan Umum Jiwa Manusia
Mengenai kekuatan-kekuatan jiwa manusia, telah dibahas oleh para tokoh pendidikan dunia sejak beberapa abad sebelum Masehi. Berikut ini dikemukakan oleh para ahli/tokoh pendidikan dunia.
Plato (428-348 SM) mengungkapkan, bahwa jiwa manusia terdiri atas tiga kekuatan, yaitu:
a.       Akal adalah bagian jiwa manusia yang merupakan kekuatan untuk menemukan kebenaran dan kesalahan. Dengan akal, manusia mampu menentukan arah dan pijakan untuk melangkah mencari kebenaran dan jalan terang dalam mengarungi bahtera kehidupan. Misalnya mengetahui bahwa psikologi pendidikan adalah mata kuliah yang menyenangkan.
b.      Spirit adalah kekuatan untuk menjalankan gagasan-gagasan yang telah diputuskan oleh akal melalui pemilihan berbagai alternatif gagasan. Spirit merupakan kekuatan penggerak kehidupan pribadi manusia. Misalnya rasa senang terhadap psikologi pendidikan menjadikan sebuah keinginan untuk mempelajarinya.
c.       Nafsu, merupakan kekuatan paling kongkrit dalam diri manusia, yang terbentuk dari segenap keinginan dan selera yang sangat erat berhubungan dengan fungsi-fungsi jasmaniah. Misalnya usaha mengikuti perkuliahan psikologi pendidikan yang didasari keinginan untuk mempelajarinya.

Sedangkan Jean Jacques Rousseau (1712-1778), mengemukakan bahwa kekuatan jiwa manusia ada lima, yaitu;
a.       Penginderaan terjadi apabila objek-objek eksternal berinteraksi dengan organ-organ indera.
b.        Perasaan sangat erat hubungannya dengan penginderaan.
c.        Keinginan sangat erat kaitannya dengan perasaan senang atau tidak senang, cocok atau tidak cocok, setuju atau tidak setuju.
d.      Kemauan sangat erat hubungannya dengan keinginan.
e.        Akal, kekuatan penemu ide atau kebenaran sesuatu ide, memiliki 2 kapasitas yakni :
a. Kapasitas penalaran indera (common sense). Memberi ide tertentu tentang benda tertentu di alam sekitar.
b. Kapasitas penalaran intelektual. Menyimpulkan ide tentang sesuatu benda. Pada saat kita mengadakan hubungan antar ide secara abstrak, disitu kita lebih menguji kapasitas penalaran intelektual kita.

John Locke (1632-1704) dlm menjelaskan hakekat manusia, menekankan pembahasan tentang akal sebagai gudang dan pengembang pengetahuan. Menurut John Locke, akal mempunyai kekuatan serta materil untuk melatih kekuatan itu. Ada 2 kekuatan akal manusia, yaitu :
1. Kekuatan pikir (pengertian). Segala peristiwa yg terjadi dalam akal dapat dikenal dan dikehendaki manusia. Pengertian terjadi dari proses pengamatan (kegiatan mengindra, mengenal, menalar dan meyakini). Mengamati berarti memasukkan ide-ide dan konsep-konsep ke dalam kesadaran dengan menggunakan berbagai macam cara. Pengamatan merupakan kapasitas awal dari intelek manusia. Pengertian memerlukan keterlibatan 6 kekuatan mental, yaitu: mengamati, mengingat, imajinasi, kombinasi aktivitas psikis, abstraksi/pikiran, pemakaian tanda atau simbolisasi
2. Kekuatan kehendak (kemauan). Manusia sering mengimajinasikan sesuatu  tindakan yg berhubungan dg suatu pilihan diantara berbagai alternative (volition). Jadi kemauan adalah kekuatan untuk memilih. Kemauan itu bukan keinginan. Meskipun kemauan tidak sama dengan keinginan, namun keduanya berhubungan erat. Kita mau itu berarti kita memilih diantara dua keinginan atau lebih.
D.    Aktivitas Kejiwaan
Segenap tingkah laku manusia mempunyai latar belakang psikologis. Para pendidik perlu memahami kekuatan-kekuatan jiwa manusia, maka mereka perlu mengetahui hukum-hukum psikologis yang mendasari setiap aktivitas manusia, dalam hal ini anak didik. Hal ini penting agar pendidik mengenal hekekat anak didik sehingga mampu membimbing dan melayani belajar anak secara tepat dan efektif.
  • Pengamatan
Pengamatan merupakan proses belajar mengenal segala sesuatu yang ada di sekitar kita dengan menggunakan alat indera kita. Dengan kehendak-Nya, Allah membekali manusia dan hewan dengan segala keperluan dan fungsi yang mereka perlukan untuk tetap bisa melestarikan hidupnya.
Manusia memiliki indra untuk mengamati segala sesuatu yang ada dalam lingkungannya. Dari hasil pengamatan itu tinggallah kesan atau tanggapan. Proses berfungsinya alat indra terhadap sesuatu akan mengenai indra manusia. Karena manusia itu merupakan makhluk yang aktif maka manusia terhadap situasi lingkungan itu bersifat responsibel. Manusia secara normal akan selalu mencari objek-objek dalam lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya secara sadar  maupun secara tidak sadar. Makin baik daya reaksi terhadap lingkungan manusia akan makin banyak memiliki kesan (tanggapan).
§    Tanggapan
Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, ketika objek yang diamati tidak lagi berada dalam ruang dam waktu pengamatan. Jadi, jika proses pengamatan sudah berhenti, dan hanya tinggal kesan-kesannya saja, peristiwa demikian ini disebut tanggapan.
Tanggapan disebut “laten” (tersembunyi, belum terungkap), apabila tanggapan tersebut ada di bawah sadar, atau tidak kita sadari, dan suatu saat bisa disadarkan kembali. Sedang tanggapan disebut “aktual”, apabila tanggapan tersbut kita sadari.
§  Fantasi
Fantasi adalah daya jiwa untuk membentuk atau mencipta  tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan yang sudah ada. Fantasi sebagai kemampuan jiwa manusia dapat terjadi:
a.       Secara disadari, yaitu apabila individu betul-betul menyadari akan menyadarinya akan menyadarinya. Hal ini banyak ditemukan pada seorang pelukis, pemahat atau
b.      Secara tidak disadari, yaitu bila individu tidak secara sadar telah dituntut oleh fantasinya. Keadaan semacam ini banyak dijumpai pada anak-anak.
§  Ingatan
Ingatan merupakan proses langsung dalam mengangkat kembali informasi yang pernah diterima dalam kesadaran.
Ingatan adalah suatu daya jiwa kita yang dapat menerima, menyimpan dan mereproduksikan kembali pengertian-pengertian atau tanggapan-tanggapan kita.
Ø  Faktor-Faktor yang mempengaruhi ingatan:
1)      Sifat perseorangan
2)       Keadaan diluar jiwa kita (alam sekitar atau lingkungan, keadaan jasmani)
3)       Keadaan jiwa kita (kemauan, perasaan).
4)        Umur kita.
Ø  Macam-Macam Ingatan.
1)      Daya ingatan mekanis, artinya daya ingatan itu hanya untuk kesan-kesan pengindraan.
2)      Daya Ingatan logis, artinya daya ingatan itu hanya untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian.


§  Berfikir
Berfikir merupakan salah satu pilihan manusia untuk mencoba memperoleh informasi. Dengan berfikir, manusia dapat belajar dengan melakukan trial and error secara intelektual.
Proses menerima, menyimpan, dan mengolah kembali informasi, (baik informasi yang didapat lewat pendengaran, penglihatan atau penciuman) biasa disebut “berfikir”. Berfikir adalah media untuk menambah perbendaharaan/khazanah otak manusia. Manusia memikirkan dirinya, orang-orang di sekitarnya dan alam semesta.
Dalam berfikir, seseorang menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya dalam rangka mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi. Dalam pemecahan persoalan, individu membeda-bedakan, mempersatukan dan berusaha menjawab pertanyaan, mengapa, untuk apa, bagaimana, dimana dan lain sebagainya.
§  Inteligensi
Menurut W.Stern, inteligensi ialah kesanggupan jiwa untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat dalam suatu situasi yang baru.
Menurut hasilnya, Inteligensi ada dua macam:
a)      Inteligensi praktis, ialah inteligensi untuk dapat mengatasi suatu situasi yang sulit dalam suatu kerja, yang berlangsung secara cepat dan tepat.
b)      Inteligensi Teoritis, ialah inteligensi untuk dapat mendapatkan suatu pikiran penyelesaian soal atau masalah dengan cepat dan tepat.
§  Perasaan
Perasaan merupakan gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf .
Perasaan merupakan suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang dialami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif .
Meskipun perasaan itu bersifat subjektif dan temporer, namun perasaan-perasaan tertentu muncul dari suatu kebiasaan seperti contoh; orang Padang senang masakaan rendang yang pedas, orang Yogya senang gudeg yang manis, orang Sunda senang sayur asam dan lalap sambal.
§  Kemauan/Kehendak
Yaitu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu dan merupakan kekuatan dari dalam. Dalam mengenai gejala ini perlu memahami pula arti sebagai berikut.
Dorongan: suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung secara tak disadari.
Dorongan untuk mencapai syarat hidup tertentu disebut tropisme. Dorongan hidup yang bekerja tanpa disadari disebut otomatisme.
Semua dorongan manusia itu berpangkal pada 3 macam dorongan:
a.       Dorongan mempertahankan diri.
b.      Dorongan mempertahankan jenis.
c.       Dorongan mengembangkan diri.

§  Gejala Jiwa Campuran
Yang termasuk gejala jiwa campuran yaitu:
  1. Perhatian.
Menurut para ahli psikologi ada dua macam definisi, yaitu:
a)      Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek
b)      Perhatian adalah banyak sedikitnnnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.
Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin, maka perhatian dibedakan menjadi dua macam yaitu: perhatian intensif dan perhatian tidak intensif
Dipandang dari segi obyek, maka dapat dirumuskan bahwa “hal yang menarik perhatian adalah hal yang keluar dari konteksnya” atau kalau dikatakan secara sederhana “hal yang menarik perhatian adalah hal yang lain dari lain-lainnya”. Kelainan atau perbedaan dari yang lain ini dapat bermacam-macam, misalnya:
a.       Dalam sebuah barisan salah seorang di antara yang berbaris itu memakai baju merah, sedang yang lain-lainnya berbaju putih, maka si baju merah itu tentu menarik perhatian.
b.       Dalam suatu pertempuran hampir semua tamu telah duduk kecuali seorang yang masih mondar-madir, maka yang mondar-mandir itu menarik perhatian.
  1. Kelelahan.
a.       Kelelahan Jasmani, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh kerja jasmani
b.      Kelelahan Rohani, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh kegiatan rohani.
Mengingat hal tersebut maka dalam pengajaran:
  • Harus menarik perhatian
  • Harus disusun daftar pelajaran yang didasarkan kelelahan anak.
  • Sikap guru harus menyenangkan para siswa.
  1. Sugesti/saran.
Memberikan pengaruh kepada seseorang, sehingga orang tersebut mengikutinya.
Orang yang sudah kena pengaruh disebut: suggestible. Sedang orang yang pandai memberikan pengaruh disebut: sugestif.
Cara-cara memberi sugesti:
a)      Dengan memuji/membujuk.
b)      Dengan menakut-nakuti orang yang disugesti.
c)      Dengan menunjukkan kelemahannya.
Alat-alat sugesti ialah:
  • Pandangan mata.
  • Dengan suara/kata-kata.
  • Dengan gambar-gambar
  • Dengan semboyan-semboyan.















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk yang sempurna. Manusia memiliki akal untukmenghadapi kehidupannya di dunia ini. Akal juga memerlukkan pendidikan sebagai obyek yang akan dipikirkan. Fungsi akal tercapai apabila akal itu sendiri dapat menfungsikan, dan obyeknya itu sendiri adalah ilmu pengetahuan. Maka dari itu, manusia pada hakikatnya adalah makhluk peadagogis, makhluk social, makhluk individual, makhluk beragama.
Setiap manusia mempunyai hakekat dan dimensi yang dimilikinya. Dan dalam diri manusia itu terdapat potensi–potensi terpendam yang dapat ditumbuhkembangkan menuju kepribadian yang mantap.










DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi,H.Drs, ,Psikologi Umum,  Rineka Cipta: Surabaya, Cet-1, 1998.
Abu Ahmadi,H.Drs, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta: Jakarta. 1991.
Basith,Tsu,(2012).Sifat dan Hakikat Kejiwaan Manusia.                                                                   http://tsu-basith.blogspot.com/2012/09/sifat-dan-hakekat-kejiwaan-manusia.html
Saadah,zahratus,(2012).Sifat Hakikat dan Aktivitas Kejiwaan Manusia.            http://zahratussaadah.wordpress.com/2012/03/16/sifat-hakikat-dan-aktivitas-kejiwaan-manusia/
Sanadaya,Said,(2010).Sifat Hakeket Kejiwaan Manusia.       http://saidsanadaya.blogspot.com/2010/05/sifat-hakekat-kejiwaan-manusia-john.html
Seiji,Okta.(2011).Sifat dan Hakikat Manusia .           http://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/sifat-dan-hakikat-manusia/
Agus Sujanto, Drs. Psikologi Umum, PT Bumi Aksara: Jakarta. da Cet-10,1995.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar